Praka Dedi Irawan gugur saat baku tembak dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Keluarga bercerita soal komunikasi terakhir dengan Dedi.
"Saat di hutan kemarin pukul 11.00 WIB, itu ada video call sama keluarga. Terakhir kita pihak keluarga komunikasi itu," kata kakak kandung Praka Dedi, Heru, di rumah duka, Selasa (2/3/2021).
Dalam komunikasi terakhir itu, Praka Dedi menyampaikan bakal memasuki hutan di Poso. Dia meminta keluarga tak khawatir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia bilang mau masuk hutan kurang lebih 5 hari, tidak ada sinyal. Ya kalau tidak ada kabar, jangan khawatir, itu katanya," ujar Heru.
Heru menyebut Praka Dedi berangkat ke Poso 2 bulan lalu. Sebelum berangkat, Dedi sempat cuti 10 hari dan pulang ke rumah orang tuanya di Jalan Kusuma, Bukit Raya, Pekanbaru.
Praka Dedi gugur meninggalkan seorang istri bernama Nana dan satu orang putri, Naira, yang masih berusia 2 tahun. Praka Dedi selama ini tinggal di Jakarta.
Setelah disemayamkan di rumah duka, jenazah dibawa ke Pemakaman Taman Bahagia, tepat di sebelah Taman Makam Pahlawan (TMP) Pekanbaru. Dandim 0301 Pekanbaru Kolonel Inf Edi Budiman memimpin upacara pemakaman.
Lihat juga Video: Baku Tembak di Khasmir, 3 Polisi & 3 Pemberontak Tewas