Sebelumnya, pembatas jalan di Jl Raya Cilincing ini sering mengakibatkan kecelakaan tunggal. Kini pembatas jalan ini sudah dicat terang sehingga lebih mudah terlihat. Tak ada lagi kecelakaan yang terjadi.
Pembatas jalan ini ada di Jl Raya Cilincing, Lagoa, Koja, Jakarta Utara. Kini pembatas jalan itu berwarna cerah kuning-hitam. Warna dinilai berpengaruh terhadap visibilitas barang keras berbahan beton ini. Pengendara yang melintas menjadi waspada.
![]() |
Sejak dicat, belum ada kecelakaan pengendara karena menabrak pembatas jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebetulnya ada ngaruhnya juga, jadi orang bisa ngelihat kalau itu pembatas, sedangkan kalau belum dicat itu kan dia warnanya hampir sama kaya jalanan, jadi orang ngiranya itu, itu bukan pembatas," ujar salah seorang warga bernama Rizal saat ditemui di lokasi, Selasa (2/3/2021).
Setelah dilakukan pengecatan, dia belum mendengar terjadi kecelakaan di tempat tersebut. Pengecatan diketahui dilakukan pada hari Minggu (28/2) lalu oleh dinas Bina Marga DKI Jakarta.
Rizal mengatakan penyebab terjadi kecelakaan karena sopir tidak bisa membedakan pembatas jalan karena warnanya yang menyerupai dasar jalan, yakni abu-abu. Pembatas jalan abu-abu di tengah aspal abu-abu itu bak bunglon hijau di dedaunan yang hijau juga. Kecelakaan biasanya terjadi ketika malam.
"Iya, apalagi kejadiannya kan malam melulu, sedangkan lampu kan kalo dibilang penambahan masih gini-gini aja belum ada penambahan," ujarnya.
Dia tidak mengetahui betul apa fungsi pembatas jalan tersebut. Setahu dia, kendaraan bebas untuk memilih antara kedua jalur yang dibatasi dengan pembatas beton tersebut.
"Kalau emang buat (truk) trailer, (kendaraan) pribadi masuk, kalo emang di sebelahnya buat (kendaraan) pribadi ya (truk) trailer juga masuk. Ya jadi emang nggak ada gunanya," lanjutnya.
![]() |
Selanjutnya, kesaksian warga lainnya.
Ditemui di tempat yang sama, salah satu warga yang lain bernama Kurniawan berpendapat bakal lebih baik apabila pembatas jalan tersebut diberi rambu. Rambu jalan akan membuat pengendara bisa mengetahui adanya pembatas jalan tersebut.
"Kalo bisa mah dikasih rambu-rambu di situ, lampu juga iya," ujarnya.
![]() |
Sama seperti Rizal, Kurniawan juga belum mendengar terjadi kecelakaan di tempat tersebut setelah pembatas jalan dicat. Rizal mengatakan lokasi tersebut biasanya bisa tiga hingga empat kali terjadi kecelakaan dalam sepekan.
"Sering, mobil nyangkut biasanya," lanjutnya.
Pengecatan pembatas jalan sepanjang 50 meter di jalan satu arah ini dilakukan pada Minggu (28/2), atau dua hari lalu. Pembatas jalan tidak dibongkar lantaran untuk membatasi aktivitas truk-truk besar di pelabuhan dengan kendaraan pada umumnya. Lokasi pembatas jalan ini berada di depan New Priok Common Gate, kawasan pelabuhan Tanjung Priok. Banyak truk-truk besar lalu-lalang di jalan ini.
"Tidak disarankan dibongkar karena pembatas jalur kendaraan-kendaraan dari pelabuhan," kata Kepala Dinas Bina Marga, Hari Nugroho, kepada detikcom, Senin (1/3) kemarin.