"Iya di kantor saat-saat meeting, di ruangan meeting, saat ruangan itu sepi. Setiap kali ada kesempatan, JH melakukan itu," ujar EFS di Mapolres Metro Jakarta Utara, Selasa (2/3/2021).
EFS mengaku bekerja bersama JH dari September hingga November 2020. Dia bekerja sebagai sekretaris JH.
Selain itu, EFS mengaku telah mengalami pelecehan di dua minggu pertama dia bekerja. Bahkan EFS mengaku hampir setiap hari dia mendapat pelecehan seksual dari pelaku.
"Iya (sehari bisa lebih dari sekali)," ucap EFS
EFS menyebut saat pelaku melakukan aksinya, keadaan kantor sedan sepi. Pintu ruang meeting pun dikunci.
"(Kondisi) sepi, jadi pelaku itu melakukan memang tidak ada orang. Iya (pintunya dikunci) karena pintunya itu pakai kayak akses gitu, jadi hanya bisa dibuka dari dalam, orang dari luar nggak bisa masuk," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, korban lainnya DF mengaku takut melawan pelaku saat dilecehkan. Sebab, pelaku membawa senjata tajam saat melakukan aksi bejatnya.
"Kalau mengancam dia tidak mengancam tapi dia sering membawa keris di belakang sakunya. Saya kerja di sana dari bulan Maret, tapi saya diangkat jadi bawahannya dia pada bulan Agustus akhir," kata DF.
Sebelumnya, polisi menangkap bos sebuah perusahaan di Jakarta Utara (Jakut) berinisial JH (47) setelah melakukan pelecehan seksual kepada dua karyawatinya yang berinisial DF (25) dan ESF (22). Polisi menyebut modus JH melakukan tindakan pelecehan seksual dengan mengaku sebagai peramal.
"Tersangka mengaku sebagai peramal atau orang pintar yang bisa meramal nasib orang dan rezeki seseorang," ujar Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP Nasriadi di Mapolres Metro Jakut, Selasa (2/3).
Lihat juga Video: Heboh Wanita Ngaku Dilecehkan Penjaga Toilet SPBU Cisaga
(man/tor)