Dia mengatakan hal itu bisa terjadi karena jenglot biasanya secara rutin diberi darah sehingga sangat mungkin terkontaminasi. dr Djaja tidak bisa memastikan hal ini. Asal-usul jenglot sampai sekarang masih menjadi misteri.
Sebelumnya, sesosok jenglot ditemukan di makam keramat Buyut Akasah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Jenglot berambut panjang dan bertaring itu kini disimpan oleh Yayasan Menara Kudus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jenglot itu mistis, saya juga sini kurang aman. Kalau ditaruh di makam terus bisa-bisa dibongkar, makanya saya amankan di menara (Yayasan, Masjid, Menara, dan Makam Sunan Kudus). Ini sudah aman. Pada Minggu (28/2) siang diserahkan ke menara," kata juru kunci punden Mbah Buyut Akasah, Mamik Junaidi atau Mbah Mamik saat ditemui di kediamannya Desa Burikan, Senin (1/3/2021).
Mbah Mamik menceritakan jenglot ditemukan kawasan Makam Buyut Akasah yang berada di Desa Burikan Kecamatan Kota. Jenglot sebelumnya ditemukan pada Sabtu (27/2) siang.
Menurutnya Buyut Akasah merupakan orang pertama yang tinggal di Desa Burikan. Mbah Akasah juga disebutnya sebagai keturunan dari Sunan Kudus.
"Mbah Akasah itu yang babat alas pertama kali dulu di sini (Desa Burikan). Putranya Sunan Kudus dan dimakamkan di Burikan," ucapnya.
Mbah mamik menjelaskan jenglot ditemukan di sekitar makam Buyut Akasah dengan posisi terbaring di tanah. Sosok tersebut memiliki panjang sekitar 20 sentimeter, berambut panjang, memiliki dua taring, tubuhnya berwarna coklat, dan diduga berjenis kelamin laki-laki.
(rdp/tor)