Setahun sudah pandemi COVID-19 menyelimuti Indonesia. Pemprov DKI Jakarta mengklaim mampu mengendalikan COVID-19 di Ibu Kota.
"Setahun pandemi alhamdulillah kita bisa mengendalikan dari pada pandemi di DKI Jakarta sekalipun angkanya masih cukup tinggi," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (1/3/2021).
Hal ini, sebut Riza, terlihat melalui angka kesembuhan COVID-19 di Jakarta mencapai 95%. Meskipun kasus positif masih cukup tinggi, ia menyatakan angka mortalitas atau kematian di Ibu Kota rendah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita bersyukur angka kesembuhannya 95,3%, per 1 Maret angka kematian 1,6%. Artinya, sekalipun masih cukup tinggi positif hari ini ada 2.098 tapi ini menunjukkan Jakarta mampu mengendalikan cukup baik," terangnya.
Saat ini, Pemprov DKI Jakarta tengah mengupayakan penambahan jumlah fasilitas kesehatan (faskes). Dari rumah sakit rujukan COVID-19 hingga laboratorium.
"Kalau lihat data lain lagi jumlah apa namanya ruang ICU yang terpakai 70%, tempat tidur itu 64%. Kita terus meningkatkan jumlah rumah sakit rujukan, nakes, kemudian puskesmas, laboratorium kita kapasitas (saat ini) 25.143," terangnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Lihat Video: Kafe-Resto Nakal Banyak Siasat, Wagub DKI Siapkan Sanksi Berat
Berdasarkan data per Senin (1/3/2021), yang dihimpun Pemprov DKI Jakarta, kasus positif total di Ibu Kota saat ini mencapai 341.793. Ini merupakan akumulasi sejak kasus COVID-19 pertama di Jakarta.
Seperti diketahui, pandemi COVID-19 di Indonesia sudah berjalan setahun sejak Presiden Jokowi mengonfirmasi dua orang positif terjangkit virus Corona pada Maret tahun lalu. Dua orang ini berinteraksi dengan WN Jepang yang sempat masuk ke wilayah Indonesia.
"Ternyata orang (WN Jepang) yang terkena virus Corona berhubungan dengan 2 orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi di Istana Negara, Senin (2/3/2020).