Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan masyarakat di dalam dan luar negeri sudah rindu terhadap Pulau Dewata. Hanya saja, hingga saat ini Bali belum bisa dikunjungi wisatawan mancanegara seperti sedia kala, karena situasi COVID-19 yang belum terkendali.
"Saya sudah mendapat informasi yang cukup memadai bahwa kerinduan masyarakat, baik di dalam maupun di luar negeri, untuk ke Bali itu saat ini sudah sangat tinggi," kata Koster dalam dialog yang diikuti detikcom melalui virtual dari YouTube Menkominfo TV, Senin (1/3/2021).
Hanya saja, kata dia, kunjungan wisatawan ke Bali belum memungkinkan karena situasi pandemi COVID-19 belum terkendali sesuai dengan harapan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat libur akhir tahun lalu sampai 8 Januari 2021, kunjungan wisatawan domestik ke Bali cukup banyak. Meskipun sangat ketat, kunjungan wisatawan domestik mencapai 400 orang lebih. Wisatawan tersebut lebih banyak datang ke Bali melalui jalur darat.
Namun setelah 8 Januari, Bali mengalami peningkatan kasus yang cukup tinggi. Situasi ini pada 2020 sebelumnya belum pernah terjadi. Bahkan peningkatan kasus pernah mencapai 540 orang dalam sehari, kemudian di 400 dan 300 orang.
"Terus-terusan di angka tiga digit yang cukup tinggi. Itulah sebabnya sekarang kami sedang fokus bersama jajaran Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali dan kabupaten/kota untuk melakukan penanganan yang lebih intensif lagi dalam mengatasi pandemi COVID-19 ini," jelasnya.
Saat ini, menurut Koster, kasus positif COVID-19 di Bali sudah mulai menurun. Hanya saja masih tetap di tiga digit.
"Kemarin itu 200, sebelumnya 150 (kasus). Mudah-mudahan hari ini bisa lebih rendah lagi," terang Gubernur Bali asal Desa Sembiran Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng itu.
Tonton juga Video: Satgas Beberkan Penurunan Kasus Covid-19 Akibat PPKM
Koster menegaskan progres Bali dalam mengatasi kasus COVID-19 sudah semakin membaik. Tingkat kesembuhan pasien COVID-19 saat ini bahkan sudah hampir mencapai 91 persen. Sebelumnya sempat berada di 80 persen.
"Biasanya Bali itu lebih bagus dari daerah lain. Tempo hari ini kalah sama provinsi-provinsi yang lain, karena itu kami tancap. Sekarang sudah bisa mencapai kesembuhan 91-an persen. Yang meninggal juga cukup terkendali," kata dia.
Pria yang sempat duduk di DPR RI itu mengungkapkan pihaknya saat ini masih terus berupaya dalam menekan kasus baru. Kasus baru ini paling banyak muncul di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.
Sementara Kabupaten Gianyar dan Klungkung sudah mampu mengendalikan kasus COVID-19 dengan baik. Sehingga pihaknya kini sedang berfokus untuk menurunkan kasus COVID-19 di Denpasar dan Badung, termasuk Tabanan.
"Di luar itu sebenarnya tidak terlalu besar angkanya. Ini akan menjadi fokus perhatian kami, sehingga target kami adalah pada penanganan pandemi COVID-19 tahap ketiga ini sudah bisa terjadi perubahan yang signifikan," jelas Koster.
Koster Targetkan Nusa Dua dan Ubud Jadi Zona Hijau
Koster bersama Menkes Budi Gunadi Sadikin merancang zona hijau atau wilayah terbebas dari COVID-19 di Bali. Ada dua wilayah yang bakal dijadikan zona hijau tersebut, yakni kawasan Internasional Tourism Development Center (ITDC) di Kecamatan Kuta Selatan, Badung serta kawasan Ubud, Gianyar.
"Pak Menteri Kesehatan sudah kami ajak berdiskusi untuk memilih zona hijau, dua kawasan, yaitu ITDC Nusa Dua dan Ubud. Kami sudah survei, sudah kami petakan," kata Koster.
Koster mengatakan di Ubud dibutuhkan sekitar 50 ribu penduduk lokal, pekerja lokal maupun luar yang harus divaksin. karena itu, Ubud membutuhkan vaksin sekitar 100 ribu dosis.
Kemudian di kawasan ITDC Nusa Dua, memerlukan vakinasi sebanyak 20 ribu dosis yang diperuntukkan bagi 10 ribu pekerja. Sehingga totalnya, untuk Ubud dan ITDC memerlukan sekitar 120 ribu dosis vaksin.
"Jadi kalau sudah datang vaksinnya, ini kami akan prioritaskan di dua tempat ini. Kami sudah koordinasikan SOP-nya secara ketat, dipersiapkan dengan kepala daerahnya dengan para pelaku yang lain. Kalau ini datang saya kira bulan Maret itu bisa tuntas sehingga Pak Menteri Pariwisata bisa treatment sudah untuk kunjungan wisatawan yang domestik dulu paling lambat sudah bisa dilakukan di ITDC Nusa Dua dan di Ubud karena semuanya sudah divaksin," kata Koster.
"Termasuk juga mobilitas penduduk yang ke situ dilakukan protokol kesehatan yang sangat ketat untuk mrnjaga agar wilayah tersebut steril, artinya zonanya zona hijau. Sehingga kalau ini berhasil Pak Menteri Pariwisata bisa memulai dibukanya wisatawan mancanegara nunyuk beberapa negara dengan treatment yang sama saya kira. Dengan vaksin dan sebagainya," imbuhnya.