Indra menjelaskan siapa saja pihak yang menjalani vaksinasi COVID-19 di lingkungan DPR. Indra menyebut anggota DPR, keluarga, ASN, hingga sopir, yang jumlahnya hampir 12.000 jiwa divaksinasi di DPR.
"Dari seluruh yang divaksin di DPR ini tadi saya sebutkan ya unsur tenaga ahli, kemudian pengamanan dalam (pamdal), kemudian tenaga cleaning, petugas kebersihan, petugas taman, pengemudi, termasuk ASN dan keluarganya, jumlah keseluruhannya itu berkisar hampir 12.000, keseluruhannya," kata Indra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk jumlah anggota keluarga DPR, Indra menyebut sekitar 2.600 jiwa yang masuk kuota vaksinasi. Data ini berdasarkan data kependudukan perusahaan asuransi di Jasa Indonesia (Jasindo). Sementara itu, seluruh anggota DPR RI berjumlah 575 orang.
"Semuanya, kalau anggota Dewan dan keluarga berdasarkan data kependudukan yang ada di Jasindo, data resmi itu anggota keluarga sekitar 2.600," ujarnya.
Indra menargetkan seluruh anggota DPR, keluarga, ASN DPR, hingga sopir divaksin 1.500 jiwa per hari. Pada tahap pertama, ditargetnya selesai dalam 2 minggu.
"Jadi kalau kami bisa melakukan per hari itu 1.000 sampai 1.500 kami berharap itu bisa selesai sebelum 2 minggu, karena nanti pada fase kedua, pada fase booster-nya itu di minggu ke 2 itu sudah harus masuk ke tahap ke 2 sebelum 14 hari, harus sudah kami selesaikan," ucapnya.
Indra juga menjelaskan alasan mengapa keluarga anggota Dewan turut divaksinasi COVID-19. Indra menegaskan tak ada yang istimewa dari hal itu.
"Sama seperti dengan di Setjen data yang disampaikan Kemenkes pun beserta keluarga. Saya kira tidak ada yang istimewa, dalam satu rumah itu hanya sebagian yang divaksin yang sebagian tidak, tentu itu pertimbangannya ada pada pemerintah dan kami hanya mengikuti apa yang sudah digariskan oleh Kemenkes," ujarnya.
Halaman berikutnya soal kritikan terkait vaksinasi COVID-19 di DPR...