Kasus pemukulan antar sesama dosen di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar bikin heboh. Kasus ini berujung pada sidang etik.
Dosen perempuan yang dipukul merupakan Ketua Prodi (Kaprodi) Ilmu Komunikasi Dr Hadawiah, sedangkan dosen pria yang memukul merupakan Kaprodi Pendidikan Bahasa Inggris Muhajjir. Kini sidang etik menanti Muhajjir.
"Permasalahan ini pimpinan merespons dengan cepat, responsnya adalah persoalan ini dibawa ke Komisi Etik dan sudah mulai bersidang sejak kemarin," kata Wakil Rektor UMI, Nazrullah, saat dimintai konfirmasi wartawan, Kamis (25/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sidang kode etik ini, kata Nazrullah, akan berjalan objektif. Hasil dari sidang kode etik akan membuahkan keputusan sanksi terhadap Muhajjir.
"Proses dalam komite etik akan mencermati masalah ini seobjektif mungkin. Artinya, seperti apa yang saya kata tadi tadi, UMI itu lembaga pendidikan dan lembaga dakwah," ujarnya.
![]() |
Dalam video yang beredar, tampak Hadawiah yang berjilbab ungu terlihat terlibat cekcok mulut dengan Muhajjir. Cekcok mulut tersebut tampak semakin alot karena Hadawiyah dan Muhajir tiba-tiba terlibat saling pukul. Sejumlah mahasiswa yang sejak awal berada di lokasi kemudian berusaha melerai.
"Memangnya kau siapa, saya tidak pernah urusi ko (saya tidak pernah mengurus urusan mu)," ujar Hadawiyah dalam video itu.
Lihat video 'Dosen Pria dan Wanita di UMI Makassar Cekcok, Berujung Saling Pukul!':
Bagaimana kesaksian Hadawiyah soal pemukulan itu? baca di halaman berikutnya >>>
Kesaksian Hadawiyah
Kepala Prodi Studi Komunikasi di UMI, Hadawiah, buka suara terkait insiden pemukulan tersebut. Peristiwa penganiayaan yang dilakukan Muhajjir terhadap Hadawiyah ini terjadi pada Senin (22/2) di Prodi Ilmu Komunikasi UMI. Saat itu Hadawiyah tengah memberikan arahan kepada mahasiswanya.
"Dia (Muhajjir) tiba-tiba muncul dan minta saya masuk (ruangan). Saya bilang, 'kamu tidak boleh begini, saya selesaikan dulu pengarahan saya dengan mahasiswaku'. Dia teriak terus, 'masuk, masuk', dia dorong saya, saya terpelanting masuk (ruangan)," ungkap Hadawiyah saat dimintai konfirmasi wartawan.
Saat dibentak dan didorong masuk ke ruangannya, Hadawiyah sempat meminta Muhajjir tidak mendorongnya. Dia juga mengingatkan Muhajjir bahwa dirinya seorang wanita.
Bukannya sadar, Muhajjir malah terus menyerang Hadawiyah.Tak sampai di situ, Hadawiyah yang berusaha menyelamatkan dirinya ke ruang dekan tetap dikejar Muhajjir.
Hadawiyah mengungkapkan, sebelum peristiwa penganiayaan menimpa dirinya pada Senin (22/2) lalu, dia bersama sejumlah tenaga pengajar UMI sempat melakukan rapat daring. Dalam rapat itu, Muhajjir yang merupakan dosen di Prodi Sastra tiba-tiba menuliskan komentar di dalam chat room yang meminta Hadawiyah mundur dari jabatannya sebagai Kaprodi Ikom UMI.
"Semua orang punya persepsi, kata-kata itu adalah kata yang tidak bagus yang dia ucapkan, dan ini chat dan tidak ada prolognya. Saya akhirnya foto (komentar Muhajjir) dan kasih masuk di WA grup pimpinan," kata Hadawiyah.