Motif pembunuhan Darwinto Sihotang (44), pria asal Sumatera Utara (Sumut) yang mayatnya dikubur di septic tank di Aceh, terungkap. Pelaku IS disebut membunuh korban karena butuh uang untuk membayar utang dan rujuk dengan istrinya.
"Sebelum kejadian, IS berpikir cara membayar utang-utang agar bisa kembali rujuk bersama mantan istrinya," kata Kasubag Humas Polres Bener Meriah Iptu Jufrizal kepada wartawan, Kamis (25/2/2021).
Polisi sudah menggelar rekonstruksi, Rabu (24/2) kemarin. Dalam rekonstruksi terungkap, aksi pembunuhan itu bermula saat korban menginap di rumah orang tua tersangka di Kecamatan Bandar, Bener Meriah, Aceh, pada 27 April 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menjelang pagi hari, IS berpikir cara membayar sejumlah utang. Sekitar pukul 04.00 WIB, dia melihat motor milik korban terparkir di ruang tamu rumah.
Seketika IS berniat menguasai motor korban. Pada pagi harinya, IS disebut memasak mi instan sebagai sarapan dan menyantapnya bersama dengan korban.
Saat itulah IS disebut mulai berpikir untuk membunuh korban. Usai makan, IS mengikuti korban yang hendak ke kamar mandi. Tiba-tiba dia mengambil linggis dan menghantam kepala korban.
"Setelah korban terjatuh, tersangka kembali memukul korban sebanyak tiga kali. Untuk memastikan korban sudah tewas, tersangka memasukkan kepala korban ke baskom berisi air," jelas Jufrizal.
Tersangka kemudian menyeret jasad korban ke kamar dan membalutnya dengan selimut. IS membiarkan jenazah korban di kamar, sementara dia menemui mantan istrinya menggunakan motor korban.
"Namun, mantan istrinya tersebut menolak permintaan rujuk dari tersangka IS karena mengetahui jika barang-barang tersebut adalah milik Darwinto," ujar Jufrizal.
"Karena sudah ditolak, saat dalam perjalanan pulang, tersangka IS kembali memikirkan bagaimana cara untuk menyembunyikan jasad Darwinto yang ditinggal dalam kamar rumah tersangka," sambungnya.
Saksikan juga 'Olah TKP Pelaku Pembunuh-Kubur Kasinem di Septic Tank':
IS akhirnya menyeret tubuh korban ke belakang rumah lalu membuka selimut. Dia kemudian memasukkan jenazah Darwinto ke dalam septic tank.
Sebelumnya, aksi pembunuhan itu diketahui setelah korban hilang kontak dengan keluarga sejak April tahun lalu. Setelah diselidiki, polisi menangkap IS pada Jumat (4/12/2020).
Dalam pemeriksaan, IS mengaku membunuh DS pada Senin (27/4/2020) dengan memukul leher belakang korban sebanyak dua kali.
Setelah korban ambruk, tersangka IS memasukkan kepala korban ke baskom berisi air. Dia memastikan korban sudah tidak bernyawa.
"Setelah memastikan korban tewas, IS memasukkan korban ke dalam lubang bekas pembuangan yang dalamnya sekitar 2 meter. Lokasi itu berada tepat berada di belakang rumah tersangka. Dia kemudian menutupnya dengan menggunakan tanah," jelas Kasubag Humas Polres Bener Meriah Ipda Iwan AK kepada wartawan, Selasa (8/12/2020).