Menikmati sejuknya udara pegunungan sambil melihat pemandangan dari ketinggian merupakan suasana liburan yang ideal untuk melepas penat. Lebih lengkap lagi jika liburan diselingi dengan kegiatan edukasi untuk menambah khazanah pengetahuan.
Liburan sambil belajar manfaat tanaman herbal bisa didapatkan di Bukit Sari Alam, Bandung, Jawa Barat. Tempat agrowisata tanaman herbal ini berada di Desa Cukanggenteng, Kecamatan Pasirjambu, dekat dengan daerah Ciwidey.
Di tempat ini, pengunjung disuguhkan suasana asri pegunungan. Tak hanya itu, pengunjung juga mendapatkan edukasi seputar tanaman-tanaman herbal untuk kesehatan.
Salah satu owner Bukit Sari Alam, Delvi Tri Apriantini menjelaskan pengunjung bisa melihat langsung aneka tanaman obat di kebun seluas 5 hektare. Ada beberapa bagian di Bukit Sari Alam yang dapat dikunjungi.
Area pertama, yakni Herbarium Oday Kodariyah. Tempat ini boleh dibilang galeri dari pemilik Bukit Sari Alam, Oday Kodariyah, ibu dari Delvi. Di sana tersimpan profil hingga berbagai penghargaan yang telah diperoleh Oday. Wanita berusia 66 tahun itu juga telah memperoleh sertifikasi sebagai herbalis.
"Di tengah-tengah (herbarium) itu ada 18 tanaman obat yang sering kita pakai. Ada simplisianya seperti apa (bagian asli tanaman yang dipergunakan untuk obat), bentuk tanamannya seperti apa. Bangunan sebelah kanan itu prestasi mama semua, sama buku buku mama biar orang bisa tahu ilmunya dari buku buku itu," terang Delvi kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Tempat berikutnya yakni laboratorium mini untuk peracikan obat. Di sini, pengunjung akan ditunjukkan proses pengolahan tanaman menjadi ramuan herbal. Delvi yang akan menerangkan proses tanam, cara budidaya, cara dan waktu petiknya, hingga pengolahan. Proses-proses itu, kata Delvi, menentukan nutrisi dari tanaman yang berpengaruh pada khasiat obat herbal.
 Wisata edukasi di Bukit Sari Alam Bandung Foto: dok. Bukit Sari Alam |
Tanaman yang ada di kebun milik Sari Alam, di antaranya cakar ayam (Selaginella doederleinii hieron), rumput Mutiara (Hedyotis corymbose), pegagan (Centella asiatica), sambiloto (Andrographis paniculate), meniran (Phyllanthus urinaria), dan lainnya. Tanaman-tanaman tersebut diracik untuk pengobatan penyakit ringan sampai berat seperti kanker.
"Ada (juga) ruang praktik. (Di sana dijelaskan) misal untuk (pengobatan) luka pakai lidah buaya. Stepnya gimana gitu, oh pakai pegagan, pakai apa, pakai apa itu dijelasin di sana," ulas Delvi.
Salah satu tempat favorit pengunjung, yakni Restoran Bukit Sari Alam. Di sini tersedia berbagai kudapan yang diolah tanpa penyedap buatan. Ada nasi liwet, nasi goreng rempah, tempe orek, minuman jahe merah, temulawak, kopi dan sebagainya. Delvi mengatakan, di restoran ini, pengunjung bisa merasakan makanan enak yang menyehatkan karena diolah tanpa bahan pengawet dan penyedap.
"Kita edukasi juga kalau makanan sehat tuh nggak harus pakai penyedap. Pakai bumbu-bumbu alami, bawang merang, bawang putih, dan sebagainya itu juga bisa enak," terangnya.
Bukit Sari Alam juga menyediakan penginapan berupa resort atau camping ground bagi pengunjung yang mau merasakan suasana alami. Saat ini, Bukit Sari Alam dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Untuk reservasi dapat menghubungi 0812-8200-3200.
 Wisata edukasi di Bukit Sari Alam Bandung Foto: dok. Bukit Sari Alam |
Sekadar diketahui, untuk melancarkan bisnis tanaman obatnya, Delvi mengajukan pinjaman modal ke BRI unit Pasirjambu. Ia memanfaatkan fasilitas KUR BRI untuk pendanaan bisnis tanaman obatnya.
"Untuk pebisnis pemula (BRI) bisa jadi bank rekomendasi yang sangat baik untuk membantu usaha kita," ungkapnya.
detikcom bersama BRI mengadakan program Jelajah UMKM ke beberapa wilayah di Indonesia yang mengulas berbagai aspek kehidupan warga dan membaca potensi di daerah. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap, ikuti terus beritanya di detik.com/tag/jelajahumkmbri.
Tonton juga Video: Ragam Unik dan Menariknya Wisata Bandung
Simak Video "Dari Rancabali sampai Pengalengan, untuk Kopi dan Strawberry."
[Gambas:Video 20detik]
(prf/ega)
