Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi menyoroti soal keamanan di proyek MRT. Menurut Prasetio, pernah ada kejadian pencurian laptop di tahun 2018.
Hal itu disampaikan Prasetio dalam rapat laporan keuangan dan pertanggungjawaban PT MRT Jakarta. Dalam kesempatan itu, Prasetio menyampaikan pada 2018 lalu ada kontraktor Jepang kehilangan laptop. Menurutnya, laptop itu berisi data pembangunan sebelum MRT terpadu.
"Apapun ceritanya MRT ini adalah proyek vital, dan kalau sampai data-data ini ada di tangan orang yang salah bisa bahaya ini. Saya minta Direktur Operasional menjawab kenapa tidak pernah melaporkan ke polisi, jangan bilang tidak tahu, karena saya tahu semua," ujarnya di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (24/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, data semacam itu harus dilindungi. Prasetio pun mempertanyakan alasan kehilangan laptop itu tidak dilaporkan ke polisi.
"Kenapa tidak dilaporkan ke Polisi? Itu barang negara. Negara dirugikan. Kalau katanya sudah diganti, mengganti memang gampang, tapi pertanggung jawaban kita bagimana? Saya minta pertanggung jawaban, laporkan ke polisi, dan saya minta bukti pelaporan," katanya.
Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Muhammad Effendi mengatakan kantor Depo MRT pada 2018 sistem keamanannya belum memadai. Menurutnya, saat itu belum ada CCTV yang terpasang.
"Jadi itu sudah lama sekali sejak 2018. Seingat saya, mungkin waktu itu pengamanan kami tidak sebaik sekarang, jadi itu kehilangan di kantor Depo. Kita sudah berusaha cari, dan saat itu kita belum ada CCTV. Yang kami lakukan saat itu adalah mengganti," kata Effendi.
Dalam kesempatan yang sama, Dirut PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan pihaknya akan segera melaporkan peristiwa tersebut. "Siap, secepatnya akan kota buat laporan," ujar William.
(man/aik)