Wali Kota Makassar terpilih Ramdhan 'Danny' Pomanto akan menggunakan alat pendeteksi Virus Corona (COVID-19) GeNose buatan ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Danny lebih memilih menggunakan GeNose ketimbang tes PCR.
"PCR itu terlalu mahal, tapi GeNose itu bisa awal pemeriksaan. Bisa periksa 1,5 juta penduduk Makassar untuk mengetahui kesehatan masyarakat yang mana sehat, penyintas, dan OTG," kata Danny saat dimintai konfirmasi wartawan, Rabu (24/2/2021).
Untuk diketahui, Danny bersama wakilnya, Fatmawati Rusdi Masse, akan dilantik sebagai Walkot-Wawalkot Makassar pada Jumat (26/2) mendatang. Salah satu hal yang dikejar Danny di masa awal kepemimpinannya adalah menangani pandemi COVID-19 di Makassar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Danny mengakui biaya untuk tes PCR lebih mahal ketimbang GeNose. Untuk itu, dia berencana membeli alat deteksi COVID GeNose dalam jumlah besar.
"Kalau ke PCR tidak cukup duitnya. Habis uang dan terlalu mahal. GeNose ini saya pikir bisa dapat Rp 10 ribu per kepala. Antigen saja itu Rp 80 ribu sampai Rp 90 ribu," kata dia.
"Kita mau betul betul lawan COVID-19. GeNose kan diakui apalagi pesawat udara kan sudah pakai itu," imbuhnya.
Namun Danny menegaskan penggunaan GeNose hanya untuk deteksi awal warga diduga terpapar COVID-19. Nantinya warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 melalui GeNose akan dites ulang melalui pemeriksaan swab. Untuk awal, Danny akan mendatangkan 1.000 unit mesin GeNose ke Makassar.
"GeNose untuk memisahkan orang yang terpapar dan tidak terpapar. Nanti orang terpapar ini tergantung tingkatannya. Jadi intinya ini hemat uang, efektif, dan serentak semuanya," kata dia.
Simak juga Video: GeNose Akan Digunakan di Bandara Per 1 April 2021