Kader senior Partai Demokrat (PD) Marzuki Alie menilai kepemimpinan Demokrat otoriter jika menerapkan sanksi pemecatan terhadap kader yang terlibat kudeta partai. Partai Demokrat menilai sanksi pemecatan bagi kader pengkhianat justru terbilang ringan.
"Kalau bernegara, ada aturan yang mesti kita patuhi sebagai warga negara, termasuk konsekuensinya jika kita tidak mematuhinya," kata Kepala Bakomstra PD Herzaky Mahendra Putra kepada wartawan, Rabu (24/2/2021).
"Begitu juga dalam berorganisasi. Ada aturan, ketentuan, yang harus dipatuhi. Jika ada pengkhianat, berkomplot dengan pihak eksternal untuk mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat dengan motif keuntungan pribadi dan kelompok, menggunakan tipu daya, termasuk hoax dan fitnah, dalam mempengaruhi kader dan mantan kader, dapat sanksi dipecat itu sudah ringan banget," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herzaky menganalogikan isu kudeta kepemimpinan Partai Demokrat layaknya rampok yang berkomplot dengan kader internal. Menurut Herzaky, komplotan yang ingin mengambil alih Partai Demokrat tak bisa diajak kompromi.
"Misalnya, ada rampok mencoba masuk rumah kita, berkomplot dengan salah satu penghuni rumah kita, lalu kita ajak diskusi dulu pelakunya? Buka ruang komunikasi? Salah satu penghuni rumah kita yang buka pagar belakang diam-diam, lalu menipu teman-teman yang jaga rumah, agar rampok bisa masuk, kita ajak ngobrol dulu?" ujarnya.
Pemecatan kader yang terlibat dalam kudeta Partai Demokrat, kata Herzaky, sesuai dengan aturan main internal partai. Oleh sebab itu, desakan pemecatan pun tak salah secara internal.
"Lalu, kalau teman-teman sesama penghuni rumah minta pengkhianat itu dipecat, dikeluarkan dari rumah, sesuai dengan aturan yang berlaku di rumah, saya garis bawahi, sesuai dengan aturan yang berlaku di rumah, karena tidak nyaman tinggal seatap dengan pengkhianat yang berusaha merampok, apakah salah?" ucapnya.
"Apalagi para pengkhianat ini ternyata hampir tidak pernah berkontribusi apa-apa untuk kebersamaan dan perjuangan di rumah itu untuk membantu rakyat, masyarakat, tetangga yang sedang kesulitan selama setahun terakhir, dan malah mengganggu kebersamaan dan soliditas penghuni rumah yang lain yang sudah berjuang untuk berkontribusi mengatasi kesulitan rakyat," tegas Herzaky.
Baca pesan PD untuk Marzuki Alie di halaman selanjutnya.
Simak juga Video: Kata Marzuki, Syarat Pimpin Parpol Bukan Hasil Survei Tapi...
Partai Demokrat pun memberikan pesan kepada eks sekjennya ini. Marzuki Alie, kata Herzaky, lebih baik memberi cerminan yang baik kepada kader junior di Partai Demokrat.
"Saran kami ke Pak Marzuki Alie, kalau memang tidak mau membantu pengurus Demokrat saat ini memperjuangkan harapan rakyat, membantu rakyat yang sedang kesulitan, setidaknya kasih contoh baik sebagai senior. Kan sudah banyak juga menikmati hidup gara-gara dulu diajak bergabung dengan Partai Demokrat," imbuhnya.
Sebelumnya, desakan agar kader aktif Partai Demokrat yang terlibat isu kudeta dipecat mencuat. Marzuki Alie menyebut pecat-memecat dalam partai sebagai bentuk kepemimpinan yang otoriter.
"Kalau tempur itu tidak baik bagi partai, tapi kalau ruang komunikasi tidak ada, jalan satu-satunya KLB, di situ dibuktikan saja siapa yang mendapat dukungan paling banyak. Setelah KLB, sebaiknya bersatu lagi. Partai yang pecat-memecat itu menunjukkan kepemimpinan yang otoriter, nggak bagus," kata Marzuki Alie kepada wartawan, Rabu (24/2).