Titik-titik Api Menyala Bikin Waspada Karhutla di Tanah Sumatera

Round-Up

Titik-titik Api Menyala Bikin Waspada Karhutla di Tanah Sumatera

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 24 Feb 2021 07:48 WIB
Sudah 2 Hari, Tim Manggala Agni Berjibaku Padamkan Karhutla di Rupat Riau
Lahan Karhutla (Foto: Dok. istimewa)
Jakarta -

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di tanah Sumatera belum sepenuhnya padam. Masih ada titik-titik api menyala sehingga harus diwaspadai.

Sejak sebulan terakhir, hotspot sudah terpantau di wilayah Sumatera, khusunya wilayah Sumatera Barat dan provinsi di sekitar Sumbar.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Unit Observasi Global Atmosopheric Watch (GAW) Kototabang, Wan Dayantolis mnegatakan salah satu penyebab adanya titik api karena curah hujan yang rendah di wilayah Sumbar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini akibat rendahnya curah hujan yang terjadi di wilayah Sumbar, Riau atau Sumatera Selatan," ujarnya, kepada wartawan, Selasa (23/1/2021).

Selain itu, lanjut Wan, pola angin juga mempengaruhi kualitas udara. Dijelaskan pada bulan Februari pola angin cenderung bertiup dari utara hingga timur laut.

ADVERTISEMENT

"Sehingga jika terjadi kebakaran hutan di Riau, maka dampaknya akan masuk wilayah Sumbar," paparnya.

Berdasarkan data BPBD setempat mencatat total lahan yang terbakar mencapai 25 hektare lebih. Kobaran api dinilai sulit dijinakkan, karena kondisi cuaca ekstrem dan panas terik.

"Lahan yang terbakar juga berpindah-pindah," kata Kepala Badan Pelaksana BPBD Agam, Muhammad Lufti.

Lufti menuturkan lahan gambut yang terbakar itu berada di Jorong Aia Maruok, Nagari Persiapan Durian Kapeh Darusalam, Kecamatan Tanjung Mutiara. Kebakaran sudah terjadi sejak 10 hari lalu.

"Proses pemadaman sudah dilakukan sejak 13 Februari silam dan masih belum bisa ditangani, karena lokasinya yang berpindah-pindah. Catatan kita, ada empat lokasi yang terbakar," kata dia.

BPBD dibantu masyarakat setempat masih berupaya memadamkan kobaran api yang terus menyala. Kendalanya yakni sulitnya lokasi dijangkau dengan kendaraan roda empat.

Adapun kondisi cuaca yang sangat panas menyebabkan ketersediaan air terbatas. Angin kencang dan cuaca panas membuat api bisa menyala setiap saat.

Titik Panas Indikasi Karhutla di 6 Daerah Riau

BMKG mendeteksi 50 titik panas (hotspot) indikasi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Provinsi Riau. Titik panas tersebar di 6 daerah.

Staf Analisa BMKG Pekanbaru, Anggun Rahmania, mengatakan titik panas dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen itu tercatat pada citra satelit pukul 06.00 WIB kemarin. Titik panas terbanyak tersebar di Kabupaten Bengkalis.

"Titik panas di Riau terdeteksi di 6 daerah. Keenam daerah adalah Bengkalis, Dumai, Kepulauan Meranti, Rokan Hilir, Siak, dan Pelalawan," ujar Anggun kepada detikcom, Selasa (23/2/2021).

BMKG mencatat, titik panas untuk wilayah Bengkalis ada 17 titik, Kepulauan Meranti 1 titik dan Kota Dumai 13 titik. Selanjutnya di Pelalawan ada 1 titik, Siak 6 titik dan Rokan Hilir 12 titik panas.

Lalu khusus di Kota Pekanbaru, per kemarin sudah mulai diselimuti kabut asap tipis. BMKG menyebut asap diduga datang dari daerah sekitar Pekanbaru yang sudah mulai terjadi kebakaran hutan dan lahan.

"Kalau untuk di wilayah Kota Pekanbaru sendiri belum terdeteksi adanya titik panas atau hotspot. Kemungkinan kiriman asap dari beberapa wilayah sekitar yang terbawa oleh angin ke wilayah Pekanbaru," katanya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sendiri telah menaikkan status siaga darurat karhutla. Status mulai berlaku pada 15 Februari-31 Oktober mendatang.

Luas Karhutla di Riau Capai 248 Hektare

Kepala Pelaksana BPBD Riau Edwar Sanger mengatakan karhutla sudah melanda 8 daerah di Riau. Luas lahan terbakar bervariasi, dari 4 sampai 82 hektare.

"Luas lahan terbakar sejak Januari sampai hari ini kurang-lebih 248,95 ha. Ini terjadi di 8 daerah," terang Edwar.

Luas lahan terbakar tertinggi tercatat ada di Bengkalis, yakni mencapai 82 hektare. Disusul Siak 45 hektare serta Dumai dan Inihil masing-masing 40 hektare.

Kemudian empat daerah lain terjadi kebakaran di Pelalawan 26 hektare, Kepulauan Meranti 4 hektare, Indragiri Hulu 5 hektare, dan Rokan Hilir 5 hektare.

Antisipasi Pemprov Riau

Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution menyebut Pemprov Riau telah mengantisipasi karhutla sejak dini. Salah satunya menetapkan status siaga darurat karhutla lebih awal.

Edy berharap apa yang sudah dilakukan Pemprov Riau bisa disinergikan dalam pelaksanaannya di lapangan. Jadi pencegahan bisa dilakukan sejak awal agar karhutla tak meluas.

"Kita sudah lakukan antisipasi, dengan cepat kita menetapkan status siaga darurat karhutla. Ternyata ini mendapatkan apresiasi dari bapak presiden," kata Edy di kantornya.

"Kalau sudah meluas, itu biaya mahal, bisa sampai triliunan. Butuh waktu yang lama dan personil yang banyak untuk mengatasinya. Jadi pencegahan harus dilakukan sejak awal," katanya.

Halaman 2 dari 2
(idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads