Pemprov Sulawesi Utara (Sulut) mulai mendata warga lanjut usia (lansia) di wilayahnya untuk disuntik vaksin COVID-19. Diperkirakan ada sekitar 1.070 lansia yang akan divaksinasi di Sulut.
"Pendaftaran (vaksinasi) lansia sudah ada, dibuka oleh Kementerian Kesehatan. Kita punya data kasar 1.070 orang. Itu data demografi untuk penduduk lansia di Sulut kurang lebih lebih 1.070," kata juru bicara Satgas COVID-19 Sulut, Steven Dandel, di Manado, Selasa (23/2/2021).
Selanjutnya, Pemprov Sulut akan membandingkan data provinsi dengan pemerintah pusat terkait lansia yang hendak divaksinasi. Vaksinasi untuk lansia di Sulut masih diprioritaskan bagi warga yang berdomisili di ibu kota provinsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk pertama kan diizinkan mendaftarkan di ibu kota provinsi," jelasnya.
Kata Steven, sejauh ini sudah ada laporan bahwa masyarakat kelompok lansia yang mendaftar. Namun pihaknya belum bisa memastikan data pendaftar secara rinci. Dia mengingatkan, persyaratan yang ikut vaksinasi harus sehat. Jika tidak, bisa batal divaksinasi.
"Jaga kesehatan supaya pelaksanaan vaksinasi tidak dibatalkan atau ditunda gara-gara kondisi kesehatan," tuturnya kuncinya.
Sementara itu, anggota DPRD Sulut, Rocky Wowor, mendorong keseriusan pemerintah dalam memberi edukasi bagi masyarakat yang menolak divaksinasi. Tokoh agama perlu dilibatkan dalam kampanye vaksinasi.
"Pemerintah harus tegas dan buat pendekatan yang berbeda. Kalau ditunda pemberian bansos terhadap masyarakat yang menolak divaksin saya dukung. Karena dengan divaksin kita akan hidup dan normal kembali," kata Rocky.
Rocky juga menyebut animo masyarakat terhadap program vaksinasi hingga saat ini masih minim.
"Jika tokoh publik divaksin namun masyarakat belum percaya, coba pakai pendekatan dengan tokoh agama. Kalau mereka sudah divaksin pasti masyarakat akan ikut," imbuhnya.
Simak video 'Simak 2 Alur Pendaftaran Vaksinasi untuk Lansia di Indonesia':