Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mengatakan perbaikan tanggul Sungai Citarum yang jebol belum memungkinkan untuk dilakukan saat ini. Sebab, debit air Sungai Citarum saat ini masih tinggi.
"Karena memang kalau kita lihat kondisi di lapangan, tidak memungkinkan untuk kita ambil langkah-langkah perbaikan. Kita barangkali akan menunggu ini surut, baru setelah itu kita lakukan perbaikan," kata Eka Supria Atmaja di posko Saung Desa, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Senin (22/2/2021).
Eka menyebut tanggul yang jebol sepanjang kurang-lebih 50 meter. Saat ini pihaknya fokus mengevakuasi warga yang terdampak banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait dengan tanggul tadi, kita sudah melihat bahwa penyebab dari banjir ini adalah jebolnya tanggul sepanjang 50 meter kurang-lebih. Dan tentu saja hari ini yang kita lakukan hanya evakuasi dan pemberian bantuan kepada korban banjir," kata Eka.
Menurut Eka, debit air di dekat tanggul yang jebol mengalami penurunan sekitar 1,5 meter. Sebelumnya, ketinggian air di tanggul tersebut sudah mencapai sisi atas tanggul.
"Ini kalau kita lihat, posisi tanggul itu sudah hampir 1,5 meter turunnya. Yang kemarin kita lihat bahwa kita turun, di bibir sungai itu hampir menyentuh tanggul, tetapi tadi ketika kita lihat sudah menurun 1-1,5 meter," ujarnya.
Lebih lanjut Eka mengatakan tidak terdapat korban jiwa dari banjir akibat tanggul yang jebol itu.
"Korban jiwa untuk sementara di Kecamatan Pebayuran belum ada," jelasnya.
Sementara itu, sudah ada 8.000 jiwa yang dievakuasi. Beberapa, terutama kaum laki-laki, masih ada yang bertahan di rumahnya.
"Untuk warga, sebagian besar kita sudah evakuasi. Tadi dari 10 ribu lebih, sudah 8.200 yang sudah kita evakuasi. Tinggal kepala keluarga yang menjaga (di rumah), harta benda," tutur Eka.