Surat Al Jumuah ayat 9 menjadi dalil diwajibkannya sholat Jumat bagi umat Islam laki-laki yang sudah akil baligh. Secara keseluruhan surat Al Jumuah berjumlah 11 ayat dan merupakan surat ke 62 dalam Al Quran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para ulama menyepakati surat Al Jumuah merupakan salah satu surat yang diturunkan di Madinah, setelah Rasulullah SAW hijrah. Tepatnya seperti dikutip dari Tafsir Al Misbah jilid 14 karya Prof Quraish Shihab, surat Al Jumuah turun pada tahun ke 6 hijriyah.
"Sementara ulama menilai surah ini turun pada tahun 6 Hijrah setelah perang Khaibar, dan bahwa ia turun sekaligus," tulis Prof Quraish Shihab.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ - ٩
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan sholat pada hari Jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama RI, melalui surat Al Jumuah ayat 9 ini Allah SWT menerangkan bahwa ketika adzan sudah berkumandang, maka umat Islam laki-laki hendaklah meninggalkan perniagaan dan segala urusan dunia. Selanjutnya berangkat ke masjid untuk mendengarkan khutbah Jumat dan sholat Jumat.
Hendaklah ketika berangkat ke masjid untuk sholat Jumat dengan cara wajar, tidak tergesa-gesa. Melainkan dengan cara wajar, tidak berlari-lari. "Tetapi berjalan dengan tenang sampai ke masjid," begitu ditulis dalam tafsir Surat Al Jumuah ayat 9 dalam laman Kemenag RI.
Diriwayatkan dalam hadits riwayat Imam al Bukhari dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
"Apabila sholat telah diikamahkan, maka janganlah kamu mendatanginya dengan tergesa-gesa. Namun datangilah sholat dalam keadaan berjalan biasa penuh ketenangan. Lalu, berapa rakaat yang kamu dapatkan maka ikutilah, sedangkan rakaat yang ketinggalan maka sempurnakanlah."
(erd/erd)