Titah Kapolri Usut Mafia Tanah Direspons Penangkapan Fredy Kusnadi

Titah Kapolri Usut Mafia Tanah Direspons Penangkapan Fredy Kusnadi

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 19 Feb 2021 15:42 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (Foto: dok Humas Polri)
Jakarta -

Fredy Kusnadi, yang disebut mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal sebagai mafia tanah, ditangkap Polda Metro Jaya. Penangkapan itu dilakukan tak lama setelah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bertitah untuk mengusut tuntas masalah mafia tanah.

Perintah Listyo Sigit Prabowo itu disampaikan melalui keterangan tertulis pada Kamis (18/2) kemarin. Listyo Sigit Prabowo meminta jajarannya menindak tegas mafia tanah. Apalagi, permasalahan itu mendapat perhatian khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Karena masalah mafia tanah menjadi perhatian khusus Bapak Presiden, dan saya diperintahkan Bapak Presiden untuk usut tuntas masalah mafia tanah," ujar Sigit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Listyo Sigit Prabowo meminta anak buahnya tak ragu mengusut tuntas praktik mafia tanah. Dia meminta Polri mengambil peran dalam membela hak para korban mafia tanah.

"Saya perintahkan untuk seluruh anggota di seluruh jajaran untuk tidak ragu-ragu dan usut tuntas masalah mafia tanah, kembalikan hak masyarakat, bela hak rakyat tegakkan hukum secara tegas," tegas Sigit.

ADVERTISEMENT

Tak lama setelah perintah Listyo Sigit Prabowo itu keluar, Fredy Kusnadi pun ditangkap. Pria yang dituding Dino Patti Djalal sebagai mafia tanah yang menjarah rumah ibunya itu dijemput polisi dini hari tadi.

Fredy Kusnadi dijemput paksa dari rumahnya di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, pukul 03.00 WIB. Penjemputan itu diungkap pengacara Fredy Kusnadi, Tonin Tachta Singarimbun.

"Dijemput di rumahnya di Jalan Keran, Kemayoran. Tadi yang jemput oleh Tim Subdit Jatanras, jadi waktu di rumah keluarga tahunya yang jemput Unit IV, ternyata Subdit IV Jatanras. Tadi saya sudah bertemu Kanitnya," kata Tonin saat dihubungi detikcom, Jumat (19/2/2021).

Tonin mengatakan polisi menangkap Fredy Kusnadi atas dasar keterangan tersangka lainnya. Para tersangka yang sudah ditangkap menyebut keterlibatan Fredy Kusnadi.

"Karena tersangka lainnya katanya menyebut 'Fredy... Fredy... Fredy...' gitu lho. Jadi berdasarkan keterangan orang. Harusnya kan tanya dulu apa benar keterangan orang ini. Itu kan versi dia, versi klien saya lain lagi. Apa ini tekanan dari anaknya (Dino Patti Djalal) melapor di mana-mana?" katanya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Penangkapan Fredy Kusnadi kemudian juga dirilis oleh Polda Metro Jaya. Fredy ditangkap karena diduga terlibat dalam kelompok mafia tanah yang menjarah tanah milik ibu Dino Patti Djalal.

"Khusus terkait Saudara FK, tadi pagi tim penyidik telah melakukan penangkapan di Kemayoran, karena telah ditemukan dua alat bukti keterlibatan yang bersangkutan dalam kelompok mafia tanah tersebut," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (19/2/2021).

Polda Metro Jaya tangkap Fredy Kusnadi terkait mafia rumah ibu Dinno Patti DjalalPolda Metro Jaya menangkap Fredy Kusnadi terkait mafia rumah ibu Dinno Patti Djalal. Polda Metro Jaya menyatakan Fredy Kusnadi terlibat mafia tanah yang menjarah rumah ibunda Dino Patti Djalal. (Yogi Ernes/detikcom)

Fadil mengatakan penangkapan ini menunjukkan keseriusan polisi. Dia menegaskan Satgas Mafia Tanah yang dibentuk akan terus dalam melindungi masyarakat pemilik tanah/bangunan yang sah.

"Selanjutnya Satgas Mafia Tanah akan terus bekerja untuk melindungi dan membela masyarakat pemilik tanah yang sah," imbuh Fadil Imran.

Perihal kasus sindikat mafia tanah yang menyasar rumah ibu Dino Patti Djalal ini sudah dilaporkan oleh keluarga eks Dubes RI untuk Amerika Serikat itu hingga 3 kali. Dino Patti Djalal pun sebelumnya lantang bersuara agar polisi menangkap dalang mafia tanah ibunya.

Salah satu nama yang disebut Dino Patti Djalal adalah Fredy Kusnadi. Menurut Dino Patti Djalal, Fredy Kusnadi terlibat dalam kasus mafia tanah yang menjarah tanah ibunya itu.

Halaman 2 dari 2
(mae/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads