Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Syaripudin mengklaim adanya dampak positif terhadap lingkungan dengan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Hal itu, kata dia, ditandai kualitas udara Ibu Kota yang membaik dan kondisi langit yang biru cerah selama PSBB.
"Hal ini karena adanya peningkatan signifikan gaya hidup baru penggunaan sepeda sebagai alat transportasi ramah lingkungan dan adanya pengetatan kewajiban uji emisi bagi kendaraan bermotor," kata Syaripudin dalam keterangan tertulis, Rabu (17/2/2021).
Syaripudin mengatakan berbagai pembatasan kegiatan masyarakat memang dilakukan guna menekan laju penyebaran COVID-19 di Jakarta. Misalnya, pembatasan di tempat kerja, fasilitas sosial-fasilitas umum, transportasi umum, serta fasilitas lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembatasan itu, menurut dia, membuat mobilitas warga Jakarta yang berpergian ke luar rumah berkurang. Syaripudin mengatakan rendahnya mobilitas warga itulah yang kemudian membuat pencemaran udara dari kendaraan umum dan tempat industri menjadi berkurang.
"Pandemi telah menunjukkan kepada kita bahwa masih ada harapan untuk lingkungan hidup yang lebih baik, dan oleh karena itu kita perlu berubah menuju kota yang lebih berkelanjutan dan tangguh," kata Syaripudin.
Lebih lanjut, Syaripudin mengatakan, sejak beberapa tahun silam, Pemprov DKI terus mendorong warga beralih menggunakan transportasi umum demi perbaikan kualitas udara. Selain itu, kendaraan bermotor diwajibkan melakukan uji emisi. Jadi, kata dia, kendaraan yang melalui Jakarta merupakan kendaraan yang sudah lulus uji emisi.
"Kami juga mengerjakan perluasan MRT, BRT, LRT, revitalisasi trotoar, integrasi berbagai moda transportasi, dan pengembangan jalur khusus sepeda di seluruh kota. Dan mulai menerapkan uji emisi diberbagai wilayah untuk menuju udara bersih Jakarta," imbuhnya.
(mae/mae)