Badan Intelijen Negara (BIN) memberikan sejumlah catatan terkait penanganan virus Corona di Indonesia pada 2021. BIN menyoroti terkait vaksinasi Corona.
"Tidak efektifnya vaksinasi akibat proses distribusi dan implementasi yang belum optimal, hal ini sangat berbahaya karena dapat menghambat proses pembentukan herd immunity masyarakat," ujar Ketua Dewan Analis Strategi BIN Letnan Jenderal TNI (Purn) Muhammad Munir dalam sambutannya di Rapim Polri, Selasa (16/2/2021).
Berdasarkan pemantauan BIN, ditemukan sejumlah kendala distribusi vaksin. Terutama terkait rantai dingin (cold chain). Cold chain merupakan proses menjaga suhu vaksin agar kualitas vaksin tetap terjaga dari awal distribusi sampai vaksinasi dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejumlah daerah kekurangan cold chain, kekurangan tenaga, dan sarana logistik vaksin," jelas Munir.
Program vaksinasi, kata Munir, mengharuskan ketersediaan cold chain hingga ke tingkat puskesmas. "Kesediaan cold chain ini sangat diperlukan manakala nanti vaksin Pfizer dan Moderna akan dilakukan karena dua vaksin (tersebut) membutuhkan cold chain yang lebih dingin yaitu minus 20 sampai dengan 70 derajat Celsius," lanjutnya.
Selain itu, adanya mutasi baru virus COVID-19 menjadi perhatian BIN. Munir menyebut mutasi varian baru dari Inggris yang bernama B117 sangat mengkhawatirkan.
"Perlu diwaspadai karena mutasi virus contoh dari Inggris yang dinamakan B117 yang sudah masuk ke negara tetangga kita, Singapura dan Vietnam. Dan disinyalir virus B117 ini juga bisa saja menular melalui penyebaran transportasi laut dan udara di kota-kota yang punya jaringan perhubungan laut dan udara langsung dari luar negeri ke Jakarta, Bali, Makassar, Surabaya," lanjutnya.
Lihat Video: BIN Gelar Tes Antigen Massal, Bus Laboratorium Dikerahkan
(isa/knv)