Dimintai Keterangan soal Cuitan ke Pigai, Guru Besar USU Bantah Rasis

Dimintai Keterangan soal Cuitan ke Pigai, Guru Besar USU Bantah Rasis

Ahmad Arfah - detikNews
Selasa, 16 Feb 2021 15:34 WIB
Gedung Polda Sumut (Ahmad Arfah-detikcom)
Gedung Polda Sumut (Ahmad Arfah/detikcom)
Medan -

Guru besar Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Yusuf Leonard Henuk dimintai keterangan oleh polisi terkait dugaan rasisme ke mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai. Dia dimintai keterangan sebagai pelapor dan terlapor.

"Pagi pelapor, siang terlapor," kata Pengacara Henuk, Rinto Maha, kepada wartawan, Selasa (16/2/2021).

Laporan terhadap Henuk ini disampaikan salah satu organisasi kepemudaan. Henuk dilaporkan dalam bentuk aduan masyarakat karena diduga melakukan rasisme kepada Pigai melalui posting-an di Twitter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Henuk juga dimintai keterangan sebagai pelapor terkait UU ITE. Dia melaporkan enam akun Twitter yang diduga melakukan ujaran kebencian kepadanya.

Rinto kemudian membantah kliennya melakukan tindakan rasisme terhadap Pigai. Dia heran mengapa kliennya dilaporkan.

ADVERTISEMENT

"Jangan panas-panasi orang Papua. Klien saya di sini tidak pernah ada menghina orang Papua. Tapi dikembangkan isu menghina, karena sakit hatinya Demokrat karena kritik klien kita, Henuk," ucap Rinto.

"Nggak ada masalah, kita ladeni. Orang Papua nggak melapor, kenapa orang Medan melapor," imbuhnya.

Kasubbid Penmas Polda Sumut AKPB MP Nainggolan mengatakan harusnya permintaan keterangan pada Henuk dilakukan kemarin. Namun, Henuk meminta penjadwalan ulang hari ini.

"Dia dipanggil kemarin, tapi melalui kuasa hukumnya beliau tidak bisa hadir kemarin karena ada tugas yang tidak bisa ditinggalkan. Jadi kemarin pengacaranya berjanji Profesor datang hari ini. Jadi hari ini dia datang kemari memenuhi panggilan yang kemarin," tutur Nainggolan.

Nainggolan mengatakan Henuk akan diperiksa terkait empat laporan. Dua laporan terhadap Henuk dan dua lainnya yang dilaporkan Henuk.

"Jadi kami ada nangani 4 kasus, laporan mengenai Demokrat, masalah masyarakat di Papua, jadi dia pun melaporkan keduanya. Jadi ada 4 yang kami tangani," jelas Nainggolan.

(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads