Wakil Gubernur DKI JakartaAhmad Riza Patria mengklaim jajarannya berhasil mengendalikan virus Corona atau COVID-19. Dia mengklaim kesembuhan pasien Corona di DKI Jakarta mencapai 90%.
"Alhamdulillah keberhasilannya di mana? Lihat dong angka kesembuhannya tinggi, 90%. Lihat dong angka kematiannya turun, 1,6%. Jadi kalau ingin lihat keberhasilan satu pemerintahan, lihat berapa besar angka kesembuhannya, berapa kecil angka kematiannya. Itu artinya kita dapat me-manage, mengendalikan," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (15/2/2021).
Namun dia mengaku penyebaran COVID-19 di Jakarta masih sulit dikendalikan. Dia mengumpamakan perkembangan kasus COVID-19 seperti deret ukur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau penyebaran virusnya tidak mudah diredam karena dia berkembang (karena) bertambah seperti deret ukur, kemampuan kita seperti deret hitung nggak bisa mengejar," jelasnya.
Riza juga menjelaskan bahwa Pemprov DKI telah berupaya menambah fasilitas kesehatan (faskes) melalui penambahan kapasitas RS dan tempat tidur. Dia mengatakan peningkatan jumlah fasilitas kesehatan diperlukan untuk mengendalikan kasus Corona.
"Sekarang setiap hari kita upayakan peningkatan jumlah rumah sakit, jumlah tempat tidur, ruang ICU, jumlah tenaga kesehatan, masker, APD semua, berbagai syarat-syarat kita upayakan. Namun demikian, kecepatan penyebaran virus jauh tidak terlihat, cepat, menularkan, jangan sampai terjadi satu titik pertemuan itu yang kita hindar," ucapnya.
Selain itu, Riza mengatakan Pemprov DKI telah meningkatkan kemampuan penelusuran kontak COVID-19. Dia menyebut tracing dan testing ditujukan agar penanganan kasus Corona tepat sasaran.
"Semakin banyak testing dilakukan maka semakin kelihatan kalau kita ingin mengurangi jumlah COVID di atas kertas mudah saja, bagaimana ya sudah nggak usah ada testing satu hari langsung nol, padahal kan faktanya ada. Apakah kita harus bersembunyi diam-diam? Tidak. Justru Jakarta sangat transparan, sangat terbuka," jelasnya.
"Bahkan kami lakukan contact tracing setidaknya 30 per orang diikuti. Jadi kami minta masyarakat yang bergejala langsung lapor ke Puskesmas setempat ke RS dan sebagainya. Jadi kami ingin segera mungkin menyelesaikan masalah dengan mengidentifikasi masalah. identifikasi masalah terbaik dengan apa? Dengan cara testing. Dengan testing kita mengetahui sehingga kita bisa mengambil langkah-langkah pencegahan, penanganan dan pengendaliannya," lanjut Riza.