Menko Polhukam Mahfud Md merespons penyataan Wakil Presiden ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK), yang mempertanyakan cara agar masyarakat bisa mengkritik pemerintah tanpa harus dipanggil polisi sebagai ekspresi dilema. Wali Kota Makassar terpilih Ramdhan 'Danny' Pomanto, yang sempat dipolisikan oleh keluarga JK, ikut berkomentar.
"Kalau saya dari dulu selalu mau di jalan kebenaran, kalau benar saya bilang benar, dan kalau salah saya bilang salah. Kalau pedis saya bilang pedis. Saya membangun Makassar bukan dari pujian tapi dari kritikan orang," kata Danny Pomanto saat dikonfirmasi, Senin (15/2/2021).
Danny mengatakan dirinya menaruh hormat kepada JK. Bahkan dia telah melakukan pembicaraan lewat telepon dengan JK setelah dirinya ditetapkan sebagai pemenang Pilwakot Makassar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena rasa hormat itulah saya dikasih baku telepon, kalau saya pikir dari dulu cair, siapa pun bukan hanya beliau tidak ada kendala saya sedikit pun bicara dengan beliau," ungkapnya.
Dia enggan berspekulasi tentang dirinya telah berdamai dengan JK atas kasus rekaman dirinya tentang JK beberapa bulan lalu. Namun yang pasti, Danny menyebut JK sebagai orang tuanya.
"Saya menghormati dan rasa hormat saya kepada orang tua dan bicara telepon dengan dia. Ada yang bilang berdamai itu tafsiran orang saya tidak tahu hasilnya damai atau tidak, tetapi sebagai anak saya tetap sowan," terangnya.
Sebelumnya, beredar rekaman video berisikan suara Danny Pomanto yang menyebut JK sebagai aktor di balik penangkapan Eddy Prabowo oleh KPK. JK disebut Danny hendak membenturkan Jokowi dan Prabowo untuk kepentingan Pilpres 2024.
Video yang beredar ini berdurasi 1 menit 58 detik ini, Sabtu (5/12/2020), menampilkan wajah Danny Pomanto dan kemudian beralih pada sebuah percakapan yang membahas soal penangkapan Edy Prabowo dan tokoh-tokoh yang diuntungkan dalam penangkapan ini.
Atas kasus ini, keluarga JK melalui anaknya, Solihin Kalla, melaporkan Danny ke Mapolda Sulsel terkait kasus pencemaran nama baik.
Simak video 'Mahfud Md Tanggapi Pertanyaan JK soal Kritik Pemerintah Dipolisikan':