Jakarta -
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mendoakan, musibah banjir di Kabupaten Subang dan Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, tidak terulang kembali. Ma'ruf Amin lantas menyelipkan pesan dalam pidatonya.
Saat mengunjungi lokasi banjir di Kecamatan Pamanukan, Subang, Ma'ruf Amin berharap banjir Subang tidak terulang. Jika terulang, kata Ma'ruf Amin, artinya 'kita tidak cerdas'.
"Semoga bencana Subang ini tidak berulang-ulang. Kalau berulang, artinya kita itu tidak cerdas," ujar Ma'ruf Amin di Pamanukan, Sabtu (13/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ma'ruf Amin lantas berbicara bahwa sebagai mukmin, jangan tersengat di satu lubang sebanyak dua kali. Analogi tersebut ia sampaikan saat pidato dalam acara penyerahan bantuan.
"Jangan sampai orang mukmin itu tersengat di satu lubang dua kali. Dua kali saja tidak boleh, berarti itu kita kurang cerdas. Apalagi berkali-kali," ujar Ma'ruf Amin.
"Karena itu, kira harus kita akhiri bencana-bencana ini dengan bekerja keras, bersama-sama. Paling tidak kita meminimalkan supaya korban itu minimal. Nantinya itu bisa hilang," tuturnya.
Kunjungan Ma'ruf Amin itu juga sekaligus menyerahkan bantuan kepada kepada korban banjir Subang. Penyerahan itu dilakukan secara simbolis dan secara langsung kepada perwakilan korban banjir.
Bantuan yang diberikan khusus dari Presiden RI berupa 1.500 paket sembako. Paket sembako itu di antaranya ada beras, minyak, teh, gula dan masker.
Sedangkan bantuan khusus dari BNPB berupa 10 ribu alat rapid test, 300 ribu masker, 5.000 sarung, dan 1.000 matras. Selain itu, Kementerian Sosial (Kemensos) juga turut memberi 200 paket alat kebersihan yang terdiri dari ember plastik, sapu lidi bertangkai, gayung, pel bertangkai, sikat bertangkai, pel dorong bertangkai dan kain lap.
Pesan Ma'ruf Amin terkait banjir Karawang ada di halaman selanjutnya...
Masih dalam hari yang sama, Ma'ruf mengunjungi lokasi banjir Karawang yang terletak di Kecamatan Telukjambe Barat. Ma'ruf mengingatkan untuk meminimalkan bencana.
"Saya ingatkan supaya kita terus tidak dilanda banjir, jangan sampai kita itu bencana tiap tahun. Itu namanya memelihara bencana. Oleh karena itu, kita berusaha paling tidak meminimalisir, meminimalkan bencana-bencana itu, bahkan kalau bisa menghilangkan sama sekali. Itulah harapan saya," ujar Ma'ruf.
Ma'ruf mengajak masyarakat terus berusaha bersama dalam menangani banjir. Ma'ruf berujar tidak mungkin bila pemerintah bisa bergerak sendiri dalam penanganan ini.
"Tentu saja kita harus semua berusaha menangani bencana ini secara bersama-sama. Tidak mungkin hanya bisa dikerjakan oleh pemerintah sendirian," tuturnya.
Ma'ruf Amin juga mengatakan pihaknya sudah berkomitmen secara global sesuai yang disepakati oleh PBB, yakni dalam menangani pascabencana lebih aman dan lebih berkelanjutan, tidak hanya parsial.
"Dan kita juga sudah berkomitmen secara global yang disepakati PBB untuk menangani pascabencana ini dengan cara yang lebih aman dan lebih berkelanjutan. Jadi tidak kita hanya parsial," ujarnya.
Ma'ruf menyerahkan bantuan berupa 300 ribu masker, 10 ribu rapid tes antigen, 5.000 sarung, dan 1.000 matras. Pemberian itu diberikan langsung oleh Ma'ruf secara simbolis kepada perwakilan korban banjir Karawang.
Sedangkan bantuan yang diberikan khusus dari Kementerian Sosial (Kemensos) berupa 600 paket makanan siap saji, 300 paket makanan anak, 300 selimut, 300 matras, 200 kasur, dan 50 pakaian anak. Total jumlah bantuan tersebut mencapai sekitar Rp 252 juta.
Ma'ruf juga meminta ada pengetatan aturan penambangan liar di daerah rawan bencana. Simak di halaman selanjutnya...
Ma'ruf mengatakan Indonesia sudah memiliki aturan terkait penambangan liar. Ma'ruf mengatakan kehadiran penambangan liar tidak boleh dibiarkan.
"Kita sudah punya peraturan presiden (perpres) tentang penutupan penambangan liar. Di samping melakukan perusakan, kemudian juga banjir, bahkan ada lagi yang lebih bahaya, yaitu merkuri. Di beberapa daerah itu sampai masyarakatnya itu cacat di berbagai daerah, Tapanuli Selatan, Banten. Oleh karena itu, tidak boleh dibiarkan harus dilakukan penutupan, penutupan (dengan lantang)," kata Ma'ruf di Telukjambe Barat.
Ma'ruf juga menyinggung soal pemeliharaan lingkungan serta penebangan yang masih kerap terjadi. Dengan itu, Ma'ruf akan terus berupaya meminimalkan penyebab bencana yang dibuat manusia ini.
"Begitu juga pemeliharaan lingkungan, kemudian juga penebangan-penebangan, tanggul dan lain sebagainya. Nah itu kita ingin mencoba paling tidak untuk meminimalkan bencana ini supaya tidak tiap tahun terjadi, korban-korban yang tidak pernah berhenti. Langganan tahunan," ujarnya.
Meskipun sudah ada perpres tentang penutupan penambangan liar, Ma'ruf menegaskan bahwa dibutuhkan pengetatan dalam implementasinya. Secara khusus, ia pun meminta Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meningkatkan penertiban pengetatan penambangan liar di daerahnya.
"Ya sebenarnya sudah ada (perpres penambangan liar), tinggal pengetatan selama ini. Aturannya sudah ada, karena itu kita tidak melihat akibatnya seperti itu karena itu dilakukan pengetatan-pengetatan di daerah sumber bencana. Seperti yang terjadi di Karawang maupun di Subang," ujarnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini