Warga pencari angpau masih terlihat di sekitar kawasan Vihara Dharma Bhakti, Jakarta Barat (Jakbar). Mereka 'kucing-kucingan' dengan petugas demi mendapat angpau dari jemaat.
Pantauan di lokasi, Jumat (12/2/2021), mereka menyebar di sekitar kawasan Vihara Dharma Bakti. Hal ini untuk menghindari petugas yang berjaga.
Namun, ketika jemaat mulai keluar dari vihara, mereka langsung mendatangi untuk meminta angpau. Petugas pun langsung menertibkan kerumunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Udah, udah, jalan, jalan," ucap petugas keamanan, Asroni, ketika membubarkan kerumunan.
Salah seorang warga, Sumiyatun, mengaku terpaksa kucing-kucingan dengan petugas demi mendapatkan angpau. Sumiyatun sudah menunggu jemaat sejak pagi hari.
"Ada larangan, tapi ya demi kebutuhan gimana, namanya buat makan. Iya, (jadinya) kucing-kucingan sama petugas," kata Sumiyatun.
Namun hingga kini dia baru mendapatkan angpau sebesar Rp 20 ribu. Jumlah ini disebutnya jauh dari angpao yang diterima pada perayaan Imlek tahun sebelummya.
"Ya gini, nggak ada yang ngasih. Baru dapet Rp 20 ribu. Tahun baru lalu bisa sampai dapat Rp 300 ribu-500 ribu," ujarnya.
Supriyatin (54) juga mengaku baru mendapatkan sedikit angpau sejak pagi. Biasanya dia menginap di vihara untuk menunggu pemberian angpau. Supriyatin tetap akan bertahan menunggu angpau ataupun sembako di vihara ini.
"Biasanya nginap. Cuman kalau mau nginap, nginap di mana? Nggak ada tempat nginap. Tadinya kan (bisa menginap) di dalam," ucapnya.
"Ke sini dapat Rp 10 ribu. Sampai perih perut dari pagi belum makan saya," lanjutnya.
Seorang petugas, mengatakan warga dilarang meminta angpau kepada jemaat karena terkait situasi pandemi COVID-19. Sebab, dalam masa pandemi ini, warga dianjurkan tidak berkerumun demi menghindari penyebaran COVID-19.
Petugas bernama Mulyana mengatakan di momen pandemi ini dilarang ada kerumunan di viraha. Dia mengatakan karena kondisi COVID-19 sehingga warga yang mencari angpao harus ditertibkan.
"Ada imbauannya dikarenakan COVID ya, ini juga terkait ini bandel-bandel. Dilarang nggak mempan," ujarnya.
Meski sudah dilarang berkerumun, Mulyana mengatakan masih ada warga yang kucing-kucingan. Meski begitu, petugas tetap berupaya melakukan pencegahan.
"Untuk sekarang paling gitu umpet-umpetan kalau ada petugas, pada lari lagi karena kan disiapin juga mobil itunya (mobil dinsos). Benar-benar ketat kalau tahun ini," ujarnya.
(idn/idn)