Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) menyoroti soal emisi gas rumah kaca dan sampah yang ada di Indonesia. Untuk itu, GMKI akan mengkaji ruang terbuka hijau (RTH) kota-kota besar.
"Menurut data BPS, terjadi penurunan signifikan Emisi Gas Rumah Kaca dari tahun 2015-2020 dari 2,37 Gigaton C02e menjadi 1,4 Gigaton Gigaton C02e. GMKI mengapresiasi kerja keras Menteri LHK dalam menurunkan Gas Emisi khususnya mengatasi kebakaran hutan di Indonesia," ucap Ketua Umum PP GMKI Jefri Irawan Gulto, dalam keterangannaya Kamis (11/2/2021).
"Menteri LHK menyampaikan bahwa semangat Indonesia menurunkan emisi karbon antara 0,834 - 1,081 gigaton CO2e yang berasal dari sektor kehutanan, pertanian, energi industri, transportasi dan limbah," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain soal emisi gas rumah kaca, Jefri menyoroti soal sampah. Menurutnya, sampah menjadi ancaman bagi ekosistem. "Menurut data LHK, timbunan sampah mencapai 67,8 juta ton," katanya.
GMKI akan melakukan kajian ruang terbuka hijau (RTH) di kota-kota besar. Tindakan ini sebagai langkah untuk menjaga kebijakan yang berpihak pada lingkungan.
"GMKI akan melakukan kajian perda di beberapa kota besar dalam terkait Ruang Terbuka Hijau (RTH), melaksanakan program penanaman pohon, melakukan hidroponik dan mendorong pemerintah pusat maupun daerah melakukan percepatan teknologi mengelola sampah menjadi listrik di beberapa kota besar," ucapnya.
GMKI memiliki 106 cabang di seluruh Indonesia. Kuantitas itu akan dimaksimalkan oleh GMKI untuk membangun semangat menyelamatkan lingkungan hidup di Indonesia.
Seperti yang dilakukan dalam memperingati Dies Natalis ke-71 dengan tema "Transformasi Gerakan Menuju GMKI Kontekstual." GMKI Bersama dengan Gereja Kristen Sumba, melaksanakan program penanaman pohon di Waingapu, pada Selasa (9/2).
(aik/dnu)