KNKT Ungkap Kendala Cari CVR Sriwijaya Air SJ182: Cuaca Buruk-Lumpur Tebal

KNKT Ungkap Kendala Cari CVR Sriwijaya Air SJ182: Cuaca Buruk-Lumpur Tebal

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 10 Feb 2021 17:42 WIB
Keluarga korban dan pihak maskapai pilot menaburkan bunga dari atas Kapal KRI Semarang-594, di kawasan Perairan Kepulauan Seribu, Jumat (22/1).
Pramugari Sriwijaya Air tabur bunga di lokasi jatuhnya SJ182. (Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) membeberkan kendala dalam proses pencarian cockpit voice recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ182. Cuaca buruk dan lumpur yang berasal dari sungai jadi hambatannya.

"Tantangan dalam upaya mengevakuasi CVR ini yang terbesar adalah faktor cuaca. Kalau diperhatikan beberapa hari yang lalu intensitas hujan di Pulau Jawa, khususnya sekitar Jakarta sangat tinggi. Hal tersebut berdampak pada kondisi angin yang menghasilkan gelombang tinggi, juga arus di dasar laut,," kata Ketua Sub-Komite IK Penerbangan KNKT, Nurcahyo Utomo, dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Selasa (10/2/2021).

Nurcahyo menjelaskan banjir yang menerjang beberapa daerah di Jawa mengakibatkan lumpur sungai terbawa hingga ke lokasi pencarian CVR Sriwijaya Air SJ182. Hal tersebut berdampak ke jarak pandang para penyelam yang melakukan upaya pencarian CVR.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau diperhatikan, beberapa daerah di Jawa banjir, dan lumpur dari sungai juga sampai ke area pencarian kami. Dan kemarin jarak pandang sangat buruk, karena itu kami tidak melanjutkan pencarian CVR," jelas Nurcahyo.

Nurcahyo lalu menerangkan pagi ini cuaca di lokasi pencarian CVR Sriwijaya Air SJ182 bagus, sehingga penyelam kembali melakukan pencarian. "Tapi pagi ini cuaca bagus dan jarak pandang bawah air jelas, jadi hari ini kami melanjutkan operasi. Jadi pada dasarnya kendala kami di pencarian CVR ada di cuaca, khususnya selama musim hujan," sambung Nurcahyo.

ADVERTISEMENT

Dalam kesempatan yang sama, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menjelaskan tak ada metode dalam mencari CVR selain manual. Dia lalu menyampaikan kemungkinan KNKT menggunakan sebuah alat untuk membersihkan lumpur di sekitar lokasi pencarian CVR Sriwijaya Air SJ182.

"Tidak ada metode, tidak ada panduan bagaimana mendeteksi lokasi CVR. Itulah mengapa kami mencari secara manual dan mungkin beberapa hari ke depan kami akan menggunakan alat lain untuk membersihkan lumpur dari permukaan bawah laut," tutur Soerjanto.

"Jadi kami berharap kami bisa mendapatkan petunjuk yang lebih baik untuk mengidentifikasi di mana CVR dan kami mencoba juga untuk menyingkirkan puing-puing. Karena di lokasi, lokasi yang sempit itu, ada banyak puing-puing pesawat yang masih di sana. Jadi kami berencana membersihkan lokasi dari puing-puing pesawat dan berharap menemukan CVR," sambung dia.

Simak lanjutan dari penjelasan KNKT soal kendala mencari CVR di halaman berikutnya.

Seorjanto memprediksi cuaca pada pekan depan akan lebih bersahabat untuk pencarian CVR. "Mungkin minggu depan cuaca lebih bagus, jadi kami berharap kami mendapatkan CVR itu," tutur dia.

Kembali ke Nurcahyo, dia menyebut KNKT telah memetakan lokasi CVR berada. Pemetaan dilakukan dalam radius 25 x 25 meter.

"Untuk lokasi dari CVR ini kemungkinan atau prediksi lokasi kami sudah memiliki koordinatnya atau posisinya, kita sudah tengarai dan kemudian ini adalah mengacu kepada titik di mana ditemukannya FDR, kemudian ULB dari CVR dan FDR juga electronic modul atau casing dari CVR dan FDR," terang Nurcahyo.

Luas area pencarian akan dibagi-bagi dengan bentuk kotak. Setiap kotak memiliki luas 5 x 5 meter. Setiap kotak akan diberi kode pembeda.

"Dari temuan-temuan benda ini kami menentukan prediksi lokasi dari CVR. Lokasi yang kami prediksi ini kira-kira dimensinya 25 x 25 meter dan kami sudah membuat garis di bawah laut, tinggal lokasi-lokasi ini dan kami sudah buat kotak2 5 x 5 meter sehingga nanti penyelam nanti akan mencari di kotak 1, kotak 2 sampai selesai karena dugaan kami CVR ini terendam di bawah lumpur, sehingga penyelam akan menggali secara manual," jelas dia.

KNKT juga telah menggunakan alat peniup lumpur agar area pencarian CVR terlihat jelas. "Kami sudah menggunakan peniup lumpur supaya diharapkan dia lebih bersih dan kami bisa melihat posisi dari CVR," tandas dia

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads