Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memamerkan Jakarta keluar dari 10 besar kota termacet saat pelaksanaan acara Hari Pers Nasional di Istana Negara. Golkar menilai pencapaian tersebut seharusnya disampaikan di momen lain.
"Mengenai Pak Anies, saya paham beliau kenapa mengatakan itu, akan tetapi ya momen-momen ini harus dimanfaatkan untuk apresiasi insan pers, media. Segala sesuatu ada waktunya, ada momennya. Bila ini momennya, sampaikan hal tersebut. Ya memang pasti ada momen kesempatan lainnya," kata Ketua DPP Golkar Dave Laksono, Selasa (9/2/2021).
Dave menilai seharusnya momen Hari Pers Nasional dimanfaatkan Anies untuk memastikan keterbukaan informasi dari Pemprov DKI. Dia juga mengatakan Anies harusnya memastikan insan pers mudah menghubungi dirinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini harusnya digunakan untuk bicara terkait keterbukaan informasi, kemudahan media untuk menghubungi Pak Anies, dan bisa dipaparkan keberhasilannya dalam melayani masyarakat," ucapnya.
Dave mengkritik Anies terkait capaian keluar dari 10 besar kota termacet. Dia menilai klaim Anies hanya karena ada PSBB dan PPKM sehingga pergerakan masyarakat menurun.
"Ya tapi kan sekarang ini lagi ada PSBB, terus PPKM, pergerakan sekolah-sekolah juga masih, kalau dikatakan sekarang keluar dari kota termacet setiap tahun masih ada kemacetan dan kebanjiran di Jakarta. Lalu situasinya kan berbeda hari ini dengan 2 tahun lalu, selama 2020 ini kan pergerakan manusia drop drastis," ujarnya.
Dave mempertanyakan tolok ukur Anies menyampaikan capaian tersebut. Menurutnya, lebih baik Anies menyampaikan itu disertai dengan perkembangan infrastruktur secara masif dan kemudahan masyarakat Jakarta bergerak.
"Jadi tolok ukurnya apa? Karena beda, mungkin kalau bisa memaparkan pembangunan infrastruktur secara masif dan kemudahan manusia bergerak secara lebih cepat dan nyaman itu bisa dinilai dengan baik. Kalau cuma hanya bilang Jakarta tidak semacet dulu, ya variabelnya berbeda. Ini pandangan saya, ya tapi saya nggak tahu penilaian mereka seperti apa," sebutnya.
Sebelumnya, Anies memamerkan hal itu di perayaan puncak peringatan Hari Pers Nasional Tahun 2021 yang kali ini digelar di DKI Jakarta. Dalam sambutannya, Anies turut melaporkan capaian DKI Jakarta, yang mampu keluar dari 10 besar kota termacet dunia.
Puncak peringatan Hari Pers Nasional Tahun 2021 ini digelar di Istana Negara, Jakarta, Selasa (9/2/2021). Peringatan ini dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah menteri kabinet. Sementara pimpinan DPR dan gubernur daerah lainnya hadir secara virtual.
Anies dalam sambutannya mulanya menyampaikan apresiasinya terhadap insan pers Indonesia. Sebab, meskipun Indonesia tengah diterpa pandemi COVID-19, insan pers tetap mengabarkan berita terkini.
"Bapak Presiden yang kami muliakan, Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati. Meskipun dalam suasana pandemi, yang saat ini sedang kita alami termasuk di Jakarta insan pers terus bertugas, terus mengambil peran walaupun harus meninggalkan interaksi bersama keluarga demi memastikan kita semua seluruh masyarakat mendapat pemberitaan yang aktual dan terpercaya. Kami menyambut baik dan kami menyampaikan apresiasi karena kita semua merasakan manfaat dari pemberitaan itu untuk sama-sama memiliki pemahaman tentang pola hidup sehat dan cara kita mencegah penularan melalui kebiasaan 3M," papar Anies.
Anies kemudian menyampaikan bahwa Jakarta saat ini sudah mengalami perbaikan. Salah satunya, Jakarta, keluar dari daftar 10 besar kota termacet di dunia.
"Izinkan kami juga melaporkan bahwa Jakarta pada tahun 2020 ini keluar dari daftar 10 besar kota termacet di dunia. Biasanya kita ingin masuk daftar 10 terbesar, kalau kemacetan kita ingin keluar dari 10 besar," ucapnya.