Cerita Pilu Korban Geng Motor di Sukabumi, Jari Putus-Kesulitan Biaya Operasi

Cerita Pilu Korban Geng Motor di Sukabumi, Jari Putus-Kesulitan Biaya Operasi

Syahdan Alamsyah - detikNews
Selasa, 09 Feb 2021 02:55 WIB
Ilustrasi Begal
Ilustrasi (Foto: Edi Wahyono)
Sukabumi -

DN korban serangan geng motor di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengalami kesulitan biaya untuk operasi retaknya tempurung otak di bagian kepala belakangnya.

Remaja berusia 17 tahun (sebelumnya dirilis 16) yang juga terpaksa kehilangan jari telunjuknya akibat sabetan senjata tajam itu disebut harus mengumpulkan uang untuk biaya operasinya sebesar Rp 90 juta. Postingan pilu korban kebrutalan geng motor itupun viral di media sosial setelah seorang warganet membuat unggahan cerita korban.

"Nama saya Dendi Nugraha. Saat ini saya berusia 17 tahun, Saya tΓ­nggal di salah satu kelurahan yang berada di Kec Cikembar Kabupaten Sukabumi. Dulu sebelum saya mengalami penyerangan geng motor saya adalah tukang ojek yang biasa aktif mangkal di pangkalan ojek samping balai desa," cerita korban dalam postingan seorang warganet bernama Nenk Mhery Chimey, seperti dilihat detikcom, Senin (8/2/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mengalami penyerangan oknum geng motor yang terjadi pada 07-02-2021 pukul 00:10 malam yang menyebabkan jari terputus dan retaknya tempurung otak, Saya diserang oleh geng motor pada saat saya mangkal menunggu penumpang pulang kerja dari luar kota. Keluarga saya termasuk keluarga yang tidak mampu dan kurang berkecukupan untuk membayar/menanggung semua biaya pengobatan Klinik Global medical center ( GMC) yg menjadi tujuan saya mendapat pengobatan tidak mampu untuk menangani saya dan menyarankan untuk dibawa ke RSUD Syamsudin, pada saat di perjalanan menuju rumah sakit mobil yg membawa saya kerumah sakit mengalami kecelakaan tabrakan," cerita korban masih dalam postingan tersebut.

Dalam catatan itu DN juga menceritakan rincian biaya yang dibutuhkan untuk sembuh. Selain biaya operasi yang ia estimasikan sebesar Rp 70 juta, DN juga membutuhkan biaya pengobatan sebesar Rp 20 juta. Sehingga total biaya biaya yang dibutuhkan sebesar Rp 90 juta.

ADVERTISEMENT

"Apa daya, mau di bagaimanapun mana bisa keluarga saya mempunyai uang sebanyak itu. Ayah saya hanya seorang buruh bangunan penghasilan nya saja hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari. Bahkan pihak keluarga memutuskan untuk membawa saya pulang karena khawatir biaya rawat inap rumah sakit yang semakin hari semakin membesar. Saya mohon sekali sekiranya bapak/ibu me-acc permintaan saya. Saya rindu sekali beraktivitas normal seperti biasa dengan jari jemari utuh dan bagian kepala yang kembali normal," lanjut DN dalam catatan yang diunggah warganet.

Dihubungi detikcom, Iman salah seorang kakak korban membenarkan soal biaya pengobatan yang dibutuhkan untuk mengoperasi adiknya itu.

"Kami pihak korban kurang mampu dengan biaya segalanya operasi maupun perawatannya. Soalnya ini biaya rumah sakit harus ada minimal Rp 90 jufa ini bahkan bisa lebih," kata Iman, Senin (8/2/2021).

Iman berharap ada pihak yang bisa membantu adiknya, karena keluarga sudah kebingungan menyelesaikan pembiayaan rumah sakit.

"Semoga ada dermawan yang tergerak membantu, " imbuh Iman.

Hal senada diungkap Heri kakak korban yang lain, DN disebut Heri merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Selain menjadi tukang ojek seperti yang diunggah warganet, setiap hari DN juga bekerja sebagai penyortir barang rongsokan di lapak miliknya.

"Di rongsok dia bagian sortir, kan saya suka beli-beli dari tukang (rongsok) lagi kalau saya kan pengepul. Adik saya bagian sortir kadang-kadang bagian narik," ujar Heri.

(sya/man)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads