Sebanyak 506 dari 2.491 warga Kampung Melayu, Jakarta Timur, harus mengungsi akibat banjir. Lurah Kampung Melayu, Setiyawan, menyampaikan bahwa warga memerlukan bantuan makanan cepat saji.
"Untuk kebutuhan ya makanan siap saji. Ini dari Pemda juga sudah dipersiapkan, dari Sudin Sosial, dan juga dari PMI tadi pagi sudah kita dapat. Siang ini InsyaAllah dari Sudin Sosial kita akan dapat untuk makanan siap sajinya," ujar Setiyawan saat ditemui di salah satu tempat pengungsian, Kebon Pala, Kampung Melayu, Jaktim, Senin (8/2/2021).
Selain makanan cepat saji, kata Setiyawan, para pengungsi memerlukan alat-alat penunjang protokol kesehatan. Apalagi saat ini masyarakat tengah dihadapkan pada situasi pandemi COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terus di tengah pandemi ini tentunya untuk protokol kesehatan itu yang kita juga perlukan. Seperti masker, hand sanitizer," ucapnya.
"Kalau di pemda DKI kan kita sebatas yang ngungsi, untuk yang tidak ngungsi pun juga sebenarnya mereka masih punya stok berarti kan. Karena sebelum ada musibah banjir ini biasanya kita sudah melakukan sosialisasi," kata Setiyawan.
Selanjutnya, Setiyawan mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah tenaga medis bagi para pengungsi. "Kebetulan lokasi pengungsian berdekatan dengan puskesmas dan kantor kelurahan. Puskesmas sudah buka posko untuk 1x24 jam, siap untuk melakukan pengobatan, dan tadi juga dari petugas puskesmas sudah mobile, keliling untuk mengecek kesehatan warga," pungkasnya.
Sejauh ini, ada 40 RT dan 5 RW yang terendam banjir di Kampung Melayu. Para warga mengungsi di berbagai tempat, di antaranya SDN 01/02, Aula Kantor Kelurahan, Masjid Ittihaadul Ikhwan RW 08, Masjid Nurul Islam RW 07, dan di Sekretariat RW 07 Kampung Melayu.