Gudang barang bekas atau rongsokan di Jalan Trisakti, Dusun Yangbatu, Desa Dangin Puri Kelod, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar, terbakar. Akibat kebakaran tersebut, 95 orang dievakuasi.
"Sekarang masyarakat yang kena musibah ini kita evakuasi, kita tempatkan di satu titik, yaitu di SD 29 (Dangin Puri). Ini kita tempatkan biar mempermudah kita memantau dan untuk memberi bantuan dari dinas sosial," kata Kepala Desa Dangin Puri Kelod I Made Sada ditemui detikcom di lokasi, Sabtu (6/2/2021).
Menurutnya, 95 orang tersebut dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan pengontrak lahan di sana. Kelompok pertama atas Muhlise H Nuzekki (49) ada sebanyak 60 orang. Kemudian kelompok yang kedua dari Sukarji P Saiful (50) sebanyak 35 orang. Kedua kepala kelompok ini merupakan pemilik gudang tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sada mengungkapkan pihaknya belum mengetahui sampai kapan para korban ini akan dievakuasi. Sebab, hal itu bergantung pada kemampuan para pemilik gudang bersangkutan.
"Kita kan tidak tahu berapa lama dievakuasi, tergantung sekarang kemampuan dia bisa nggak membangun (gudang) ini nanti. Atau dia balik ke Jawa kan. Kalau dia bangun di sini, apakah kontraknya masih panjang atau gimana. Tergantung bosnya nanti," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar I Made Mertajaya mengatakan pihaknya bertugas menangani korban pascakebakaran. Pemilihan tempat evakuasi di SD 29 Dangin Puri Kelod didasarkan atas pertimbangan berbagai pihak, termasuk Kepala Desa.
"Ini kan ada satu tempat. Kalau dipisah evakuasi, ya agak susah. Jadi satu tempat untuk memudahkan komunikasi dan penyaluran bantuan dan informasi," jelas Mertajaya.
Lihat berita selengkapnya, di halaman berikutnya.
Menurutnya, evakuasi dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar. Pihaknya dalam membantu evakuasi tersebut menurunkan tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) sebanyak enam orang. Tim ini diturunkan guna membantu menyiapkan tempat di lokasi evakuasi seperti matras untuk tempat tidur sementara.
Selain itu, pihaknya kini memastikan agar kebutuhan primer para korban tersebut bisa terpenuhi, terutama makanan. Pihaknya masih melakukan pendataan guna memastikan jumlah makanan yang harus diberikan.
"Jadi untuk pemberian bantuan dari sisa makanan kita masih data. Karena ini kan kedaruratan. Malam ini yang penting korban bisa makan. Kita atur sesuai dengan jumlahnya," kata dia.