Warga di Lampung mengaku kembali mendengar suara dentuman. Polisi melakukan pengecekan terkait kabar tersebut.
Kapolres Lampung Utara AKBP Bambang Yudho mengatakan pihaknya tidak menggelar latihan menggunakan benda yang menimbulkan bunyi dentuman. Pihaknya juga mendapat jawaban serupa saat bertanya kepada pihak TNI.
"Terkait bunyi dentuman, saya pribadi tidak mendengar. Lalu saya juga bertanya kepada Pak Dandim. Pak Dandim jawab Kodim tidak ada latihan, begitu juga Batalion Infanteri 143," kata AKBP Bambang Yudho saat dihubungi, Sabtu (6/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bunyi dentuman itu ramai dibahas pada Jumat (5/2). AKBP Bambang mengaku belum mengetahui sumber bunyi dentuman yang banyak dibahas warga Lampung Utara itu.
"Iya, saya dengar warga Kepala Tujuh dan sekitar Kotabumi memang mendengar. Tapi nanti biar BMKG yang menjelaskan," katanya.
Sebelumnya, warga Lampung kembali mengaku mendengar suara dentuman. Dentuman dilaporkan didengar beberapa warga wilayah di Kabupaten Lampung Utara.
"Iya, tadi pagi memang ada cukup luas mendengar dentuman 07.40 WIB. Kalau di grup dirasakan di Kelapa Tujuh, Kebon Empat, daerah Pasar Lama, dan sekitar Kotabumi," kata analisis geolitika BMKG Lampung Utara, Teguh, saat dihubungi detikcom, Jumat (5/2).
Teguh mengaku mendengar dentuman tersebut. Namun, terkait dentuman ini, BMKG Lampung Utara tak mencatat ada kejadian gempa bumi.
"Saya juga dengar, seperti ban truk meletus. Tapi saya konfirmasi ke teman yang tadi pagi, tak ada aktivitas seismik atau kegempaan di daerah Kotabumi, Lampung Utara. Jadi sampai sekarang belum diketahui sumber bunyinya dari mana. Karena saya keliling juga tak menemukan ada truk mogok," jelasnya.
"Yang pasti bukan dari aktivitas gempa bumi, dan belum ditemukan sumbernya dari mana," tambah Teguh.
Dia mengaku mendengar suara dentuman tersebut dua kali. BMKG juga tidak mencatat ada peristiwa hujan atau petir pada hari ini.
BMKG juga telah mengecek situasi Gunung Anak Krakatau. Berdasarkan laporan dari PVMBG ESDM, Gunung Anak Krakatau tak terpantau aktivitas signifikan.
"Gunung Anak Krakatau tidak ada aktivitas sejak level masih Waspada. Secara kegempaan, dia embusan sekali dengan durasi 23 detik dan low frequency enam kali dan saat ini masih dalam level standar. Ini laporan ESDM PVMBG per pukul 07.00 WIB tadi. Untuk laporan terkini, kami belum terima," ujarnya.
Tonton juga Video: Lapan Duga Dentuman Buleleng Bali Berasal dari Meteor Jatuh