Polri menelusuri informasi alat rapid test COVID-19 yang dijual bebas di Pasar Pramuka, Jakarta. Polri akan mendalami keaslian alat rapid test yang dijual di Pasar Pramuka.
"Kita lihat dulu ya nanti apakah itu hasil daripada ahli maupun laporan bahwa alat tersebut rapid itu palsu atau tidak, nanti kita cari data informasinya," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono dalam Keterangan Pers Antisipasi Libur Panjang Bersama Kemenkes secara virtual, Jumat (5/2/2021).
Sejauh ini, Polri masih mencari informasi adanya indikasi tersebut. Alat rapid test COVID-19 yang dijual bebas di Pasar Pramuka terdiri dari rapid tes antibodi dan rapid test antigen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berkaitan kebenaran di jalan Pramuka itu, kalau ditemukan tidak benar nanti kita lakukan penyelidikan lebih lanjut," ujar Argo.
Seperti dilansir Antara, sejumlah pedagang alat kesehatan di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, menyebut permintaan konsumen terhadap produk tes cepat COVID-19 meningkat. Dalam sepekan terakhir, kenaikan permintaan bisa mencapai 10 persen.
"Sepekan ini ada peningkatan (pembelian alat tes cepat COVID-19), tapi tidak signifikan, sekitar 5-10 persen saja," kata Ketua Harian Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka Yoyon kepada wartawan, Kamis (4/2).
Alat tes ini, sebut Yoyon, dijual dengan harga variatif. Permintaan konsumen yang paling banyak adalah produk tes cepat antibodi karena penggunaannya yang mudah dan simpel.
"Kalau di kami rata-rata produk primer untuk tes cepat antibodi maupun antigen. Harganya untuk tes cepat antibodi Rp 30 ribu per alat, sedangkan antigen Rp 60 ribu per alat," katanya.
Namun, penjualan alat tes cepat itu hanya diperuntukkan bagi masyarakat. Khusus untuk rumah sakit dipasok oleh distributor yang ditunjuk pemerintah.
(dkp/dkp)