Satgas Penanganan COVID-19 mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melatih ribuan nakes untuk menjadi komunikator vaksinasi. Mereka disebut mampu meyakinkan orang yang semula tak mau divaksinasi.
"Kementerian Kesehatan telah melatih vaksinator dalam kemampuan berkomunikasi dengan kolega atau teman sejawat mereka," kata jubir pemerintah untuk penanganan COVID-19, dr Reisa Broto Asmoro, dalam video yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (5/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokter Reisa mengatakan skill tersebut merupakan kemampuan komunikasi. Menurut hasil laporan, para komunikator ini berhasil meyakinkan sejawatnya.
"Keahlian atau skill ini disebut sebagai interpersonal communication skill. Dari hasil laporan praktik kemampuan mereka ini kita bangga dan bahagia sekali melihat para nakes dan vaksinator meyakinkan sejawat mereka yang mungkin awalnya masih ragu untuk vaksinasi COVID-19," ujarnya.
Hasil ini berdasarkan survei terhadap sekitar 5.000 tenaga kesehatan. "Keberhasilan awal dari sekitar 5000 nakes yang telah mempraktikkan komunikasi antara individu ini tampak dalam grafis," ungkapnya.
Begini data lengkap hasil laporannya:
Tanggapan Teman
Terlihat menyetujui: 3.348
Terlihat menyimak: 2.687
Terlihat tidak fokus: 71
Terlihat membantah: 160
Mengalihkan pembicaraan: 74
Tidak bisa dipastikan: 159
Dokter Reisa juga mengatakan 5.000 nakes ini tidak hanya meyakinkan satu orang. Bahkan, mereka percaya bahwa vaksin tidak hanya halal, tapi juga bisa menguatkan imunitas dari paparan Corona.
"Lalu lebih dari 5.000 nakes ini tidak berhenti hanya meyakinkan satu orang, dari 6.000 lawan bicara mereka, dapat meyakinkan mereka bahwa vaksin ini bukan saja aman dan halal, namun dapat membangun imunitas terhadap risiko fatal COVID-19," tuturnya.
Simak juga Video "Jokowi Tinjau Vaksinasi Nakes di Istora Senayan":