"Kami kan tidak minta izin, nanti hanya akan memberitahukan. Jadi izin atau tidak izin Gubernur, akan tetap kami buka," kata Bakhtiar kepada wartawan, Jumat (5/2/2021).
Bakhtiar mengatakan sekolah akan dibuka jika pasien positif Corona di Tapteng sudah tidak ada. Saat ini, katanya, masih ada 26 pasien positif yang dirawat.
"Kalau nanti sudah tidak ada, sudah zona hijau kan sudah bisa dibuka," ucapnya.
"Kami akan menyurati Kementerian Pendidikan untuk menyampaikan informasi soal sekolah yang akan dibuka" sambung Bakhtiar.
Dia kemudian menjelaskan alasan ingin membuka sekolah di Tapteng. Dia menyebut sekolah dibuka karena warga sulit membeli handphone yang bisa digunakan untuk belajar daring.
"Anak-anak kalau dibiarkan di luar kan juga susah, bahaya juga, kalau di sekolah bisa dikontrol. Di sini juga banyak yang tidak punya gadget untuk belajar daring," tutur Bakhtiar.
Dia menyebut Gubsu Edy bisa saja meminta agar sekolah di Tapteng tidak dibuka. Asal, katanya, Pemprov Sumut mau menyediakan anggaran membeli ponsel untuk siswa belajar daring.
"Kalau memang tidak boleh, cari solusinya. Misal, bantu menyediakan gadget-nya untuk siswa SMP dan SD di sini, jadi bukan hanya memberikan perintah untuk sekolah tidak buka," jelasnya.
Sebelumnya, Gubsu Edy mengatakan dirinya sebagai kepala Satgas COVID-19 Sumut tidak akan mengizinkan sekolah dibuka untuk belajar tatap muka. Dia menyebut semua persoalan yang terkait Pandemi Corona harus melalui koordinasinya.
"Kasatgas-nya itu adalah Gubernur, seluruh yang bersangkutan dengan COVID ikuti instruksi Gubernur, titik. Tidak bisa, nanti kalau sakit gimana?" kata Edy, Kamis (4/2).
Tonton video 'Anjuran Mendikbud Bila Pembelajaran Jarak Jauh Sulit Diterapkan':
(haf/haf)