.webp)
Yel-yel 'Terpesona' dinyanyikan sebagai wujud kegembiraan para prajurit TNI. Seiring dengan waktu, TNI menyebut yel-yel 'Terpesona' berkembang, baik gerakan, lirik, maupun hal lainnya.
"Untuk momen lagu 'Terpesona' ini, semuanya diungkapkan sebagai ekspresi dari bentuk sukacita," kata Kasubid Humas Bidlissaji Pusat Sejarah (Pusjarah) TNI Daru Waskito kepada detikcom di Pusat Sejarah Markas Besar TNI, Jalan Gatot Subroto, Kamis (4/1/2021).
Daru menerangkan memekikkan yel-yel adalah tradisi yang melekat di TNI. Yel-yel juga juga dijadikan identitas masing-masing batalyon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita di TNI itu, mungkin kalau di masyarakat umum yel-yel itu biasa ya. Tapi kalau kita di TNI, yel-yel itu bagian dari tradisi. Jadi kalau kita TNI, sejak kita masuk jadi tentara sampai kita pensiun, kita itu banyak punya tradisi," tutur Daru.
"Ada tradisi masuk tentara, menikah ada tradisinya, pembaretan, meninggal ada tradisinya, pindah jabatan naik pangkat ada tradisinya, yel-yel itu bagian dari tradisi kita. Mereka dikenalkan (yel-yel) sebagai identitas, katakan kita satu batalyon, itu yel-yel kita tentang batalyon itu," sambung dia.
Yel-yel bagi TNI, lanjut Daru, juga dapat dijadikan ekspresi rasa bangga terhadap kesatuan. Seiring dengan waktu, tradisi yel-yel berkembang, semisal pasukan yang hendak berangkat operasi menciptakan yel-yel sendiri, begitu juga saat hari ulang tahun kesatuannya.
"Jadi mereka ditanamkan supaya bangga pada kesatuannya, jadi bisa menjaga nama baik kesatuan. Tapi nanti dalam batalyon itu yel-yel berkembang, jadi nanti setiap ulang tahun, mereka bikin yel-yel. Mereka berangkat operasi, pasti bikin yel-yel. Karena tujuannya untuk mengobarkan semangat (termasuk yel-yel 'Terpesona')," tutur Daru.
Dia menerangkan yel-yel 'Terpesona' saat ini banyak dimodifikasi baik dalam lirik, gerakan push up, pantun, aba-aba, suara lantang, atau lainnya. Yel-yel ini pun akhirnya juga digunakan Polri.
