"Ya kalau beliau-beliau menginginkan (saya), hak beliau, kan begitu," kata Meoldoko saat konferensi pers di Jalan Terusan Lembang, Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2021).
Ketika ditanya awak media apakah Moeldoko ingin menjadi salah satu capres 2024, dia tak ingin menjawabnya. Moeldoko hanya sedikit tertawa dan tersenyum.
"Ha-ha... nggak usah, nggak usah, apa, pertanyaannya nggak usah nakal, gitu," ucap Moeldoko.
Mantan Panglima TNI itu menegaskan tidak pernah sekali pun berbicara perihal Pilpres 2024. Namun Moeldoko bersyukur jika ada yang menggadang-gadang.
"Kalau urusan 2024 pernah kah saya berbicara selama ini tentang 2024? Nggak pernah. Kalau yang mengorbitkan di sana ya alhamdulillah, kan gitu. He-he-he...," ucap Moeldoko sambil tertawa.
Seperti diketahui, Ketum Partai Demokrat AHY sebelumnya mengungkap upaya kudeta terhadapnya yang melibatkan orang lingkaran Istana. Belakangan, Demokrat menyebut orang lingkaran Istana dimaksud adalah Moeldoko.
Sementara itu, politikus senior PD, Yus Sudarso, menilai dia dan para pendiri Demokrat memiliki hak untuk menjemput tokoh masa depan. Seperti halnya, sebut Sudarso, ketika mereka mengantarkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Presiden pada 2004.
"Apa salahnya kami, seperti para pendiri di saat awal, menjemput Pak SBY untuk mengantarkan beliau ke pimpinan Republik Indonesia tahun 2004. Dan juga apa salahnya kami kalau hari ini menjemput figur tokoh ke depan. Apa salahnya Pak Moeldoko? Tidak seubahnya seperti senior-senior kami sebelumnya menjemput Bapak SBY," ucap Sudarso di Restoran Dapur Sunda Mal Bellagio, Jaksel, Selasa (2/2). (sab/zak)