PKS mengaku sah saja jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) hendak melakukan reshuffle jilid II pada Kabinet Indonesia Maju. Namun PKS berharap reshuffle tak didasari adanya kepentingan politik.
"Reshuffle itu kewenangan Pak Jokowi, bukan kewenangan PKS. Oh, itu sah-sah saja, jangankan 2 kali, 3 kali 4 kali (reshuffle) juga nggak masalah," kata Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini kepada wartawan di kompleks parlemen MPR/DPR, Rabu (3/2/2021).
Jazuli mengatakan reshuffle berkali-kali tak jadi masalah dilakukan asalkan berdasarkan pada penilaian kinerja menteri. Jazuli menuturkan, jika menteri tak menunjukkan performa kerja yang baik, lebih baik diganti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi yang PKS paling harapkan, pertama, reshuffle itu adalah hak prerogatif presiden. Yang kedua, reshuffle itu jangan gara-gara kepentingan dan tarikan-tarikan politik, tetapi lebih pada hasil evaluasi kinerja para menteri di kabinet. Yang tidak baik, ya, diganti, silakan saja," ucapnya.
Tak hanya itu, anggota Komisi I DPR RI ini juga menyebut lebih baik tidak ada pemisahan antara orang dari kalangan profesional dan kalangan parpol saat penunjukan menteri. Menurutnya, banyak orang profesional yang juga berasal dari parpol.
"PKS tidak terlalu yang sering, apa itu, kalau reshuffle memisahkan profesional atau parpol. Orang parpol banyak yang profesional, kami di PKS termasuk yang nggak suka memisahkan profesional atau orang parpol itu, karena banyak orang parpol yang juga profesional," ujarnya.
Sebelumnya, isu reshuffle ini diungkapkan oleh Relawan Jokowi Mania (JoMan). JoMan menyebut reshuffle jilid kedua akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Reshuffle jilid II. Katanya sih dekat-dekat ini," kata Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer kepada wartawan, Rabu (3/2).
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Ebenezer mengatakan setidaknya akan ada satu hingga tiga menteri yang akan di-reshuffle. Namun ia tidak menjelaskan lebih lanjut rincian nama menteri tersebut.
"Satu sampai tiga," ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPP PKB Faisol Riza menguatkan sinyal reshuffle itu, tapi tidak terjadi dalam waktu dekat.
"Tidak dalam waktu dekat. Tapi ada catatan," kata Faisol kepada wartawan.
Informasi yang beredar, ada dua posisi yang bakal di-reshuffle, yakni Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko. Faisol membenarkan salah satu dari dua info tersebut, tapi tidak menyebut pasti mana yang benar.
"Satu benar, satu salah," ucapnya.