Bupati terpilih Sabu Raijua NTT, Orient Patriot Riwu Kore, menjadi sorotan setelah diketahui memegang kewarganegaraan Amerika Serikat (AS). Orient diketahui pergi ke AS sejak awal 1990-an.
Dilihat dari data yang diunggah di situs KPU, Rabu (3/2/2021), Orient bergabung dengan kegiatan gereja di Los Angeles, AS, pada 1993. Dia aktif dalam kegiatan di Crenshaw Christian Center sebagai help ministry hingga 2012.
Orient sendiri bekerja di Negeri Paman Sam sejak 1994. Dia bekerja sebagai manajer keuangan di Los Angeles Telecomunication hingga 2001.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, dia bekerja di Weave Communication Texas sebagai manajer operasional pada 2001-2004. Karir Orient kemudian berlanjut sebagai direktur operasional di Digital Telecomunication Group pada 2004-2007.
Orient menikah dengan Trinidad Martinez. Dari pernikahan keduanya, lahir dua anak, yakni Franklin D Riwu Kore dan Jessica M Riwu Kore.
Pria yang lahir di Kupang pada 7 Oktober 1964 ini mencatatkan pendidikan terakhir sebagai sarjana ilmu administrasi niaga dari Universitas Nusa Cendana (Undana). Sebelum ke AS, dia bekerja di Yayasan IE RAI Kupang pada 1984-1989 sebagai manajer keuangan dan manajer operasional. Orient sempat bekerja di Garuda Indonesia Group di Jakarta sebagai tax controller pada 1989-1992.
Meski memegang kewarganegaraan AS, Orient juga tercatat di Disdukcapil dan memiliki e-KTP. Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemdagri, Zudan Arif Fakrulloh, mengatakan berdasarkan data kependudukan sejak 1997, Orient Riwu Kore tercatat masih berstatus warga negara Indonesia.
"Status dalam database Sistem Kependudukan (Simduk) terdata tahun 1997 sebagai Warga Negara Indonesia (WNI)," ujar Zudan melalui keterangan tertulis, Rabu (3/1).
Zudan mengaku sudah menghubungi Orient. Orient mengaku pernah memiliki paspor negara AS tanpa melepaskan kewarganegaraannya sebagai WNI.
"Saya berhasil menelepon Pak Orient Riwu Kore hari ini tanggal 3 Februari 2020, diperoleh informasi bahwa benar yang bersangkutan pernah memiliki paspor Negara Amerika Serikat (AS) tanpa melepaskan status kewarganegaraan Indonesia dan yang bersangkutan memiliki paspor Indonesia diterbitkan tanggal 1 April 2019," kata Zudan.
Zudan juga berkoordinasi dengan Kemenkum HAM terkait paspor dan kewarganegaraan Orient sebagai WNI. Paspor tersebut diterbitkan oleh Imigrasi karena Orient tidak pernah melepas kewarganegaraannya sebagai WNI.
Orient terungkap kewarganegaraan AS setelah ada kecurigaan dari Bawaslu. Bagaimana ceritanya? Simak halaman selanjutnya.
Simak Video: Sosok Orient Riwu Kore, Bupati Sabu Raijua Terpilih yang Ternyata WN AS
Zudan mengatakan saat ini status kewarganegaraan Orient P Riwu Kore masih dalam pengkajian. Jika terbukti Orient P Riwu Kore adalah WNA, kartu keluarga dan KTP elektroniknya akan dibatalkan.
Kecurigaan Bawaslu
Status Orient sebagai warga negara AS terungkap setelah Bawaslu bersurat ke Kedubes AS. Bawaslu menaruh curiga kepada Orient karena pria tersebut sudah lama tinggal di AS?
"Jadi kami baru melakukan data bahwa Saudara Orient P Riwu Kore adalah benar berkewarganegaraan AS. Itu dari Kedubes AS," kata Ketua Bawaslu Sabu Raijua, Yudi Tagihuma, saat dihubungi, Selasa (2/2/2021).
"Jadi berkaitan dengan status ini, sebenarnya tidak ada laporan sih. Hanya, patut dicurigai karena yang bersangkutan sudah cukup lama di AS sehingga Bawaslu sudah mewanti-wanti kepada KPU, ingat, jangan sampai ada masalah," kata dia.
Dalam Pilkada 2020, Orient P Riwu Kore berpasangan dengan Thobias Uly. Berdasarkan Sirekap KPU, pasangan calon (paslon) nomor urut 02 ini mendapatkan 21.359 suara (48,3%). Paslon 02 ini diusung PDIP, Partai Demokrat, dan Partai Gerindra.
Mereka mengalahkan paslon 01, Nikodemus H Riki Heke-Yohanis Uly Kale, yang mendapatkan 13.292 suara (31,1%); dan paslon 03 Takem Irianto Radja Pono-Herman Hegi Radja Haba, yang memperoleh 9.569 suara (21,6%).