Sejarah Sholat Jumat dan Asal Usulnya Kenapa Hanya untuk Laki-laki

Sejarah Sholat Jumat dan Asal Usulnya Kenapa Hanya untuk Laki-laki

Puti Yasmin - detikNews
Rabu, 03 Feb 2021 17:00 WIB
Sebelum sholat diwajibkan mengabil air wudu. dikhy sasra/ilustrasi/detikfoto
Foto: Agung Phambudhy/Sejarah Sholat Jumat dan Asal Usulnya Kenapa Hanya untuk Laki-laki
Jakarta - Setiap laki-laki Muslim wajib melaksanakan sholat Jumat. Hal ini sudah berlangsung sejak sejarah sholat Jumat itu dimulai pertama kali.

Dalil sholat Jumat tertuang dalam Quran surat Al Jumu'ah ayat 9. Allah SWT berfirman mengenai hukum shalat Jumat adalah wajib

Arab: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Latin: yā ayyuhallażīna āmanū iżā nụdiya liṣ-ṣalāti miy yaumil-jumu'ati fas'au ilā żikrillāhi wa żarul baī', żālikum khairul lakum ing kuntum ta'lamụn

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Berdasarkan buku 'Kitab Fiqih Islam Wa Adillatuhu jilid 2' karya Profesor Wahbah Az Zuhaili sholat Jumat merupakan kewajiban dan bukan pengganti sholat Dzuhur.

Prof Wahbah dalam bukunya menulis bahwa surat Al Jumu'ah ayat 9 bermaksud agar umat Muslim mendatangi sholat Jumat. "Kalau perintah itu bukan wajib lantas mengapa dilarang jual beli? Maksud perintah bersegera di sini ialah pergi mendatangi sholat Jumat, bukan untuk tergesa-gesa," tulis Prof Wabah dalam bukunya.

Selain itu, dalil lainnya adalah hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda, "Demi Allah, berhentilah para lelaki yang sering meninggalkan sholat Jumat atau Allah akan mengunci hati mereka dan menjadikan orang-orang lalai."

Sejarah Sholat Jumat:

Awal mula sholat Jumat pada dasarnya telah diisyaratkan saat Nabi Muhammad masih berada di Mekkah dan belum hijrah ke Madinah. Namun, ibadah tersebut belum bisa terlaksana karena jumlah umat Islam yang masih sedikit serta banyaknya intimidasi dari kaum kafir Quraisy.

Akhirnya, Nabi Muhammad dan para sahabatnya melaksanakan sholat Jumat pertama kali saat perjalanan hijrah dari Mekkah menuju Madinah. Hal itu dilakukan pada pekan kedua bulan Rabiul Awal atau pekan terakhir September 622 masehi.

Nabi Muhammad dan para sahabat tiba di Quba atau kira-kira 7 kilometer dari Madinah pada Senin, 8 Rabiul Awal. Di sana, rombongan Rasulullah beristirahat selama 4 hari dan juga membangun masjid.

Pada hari ke-5 atau pada Jumat pagi, Rasulullah dan sahabat melanjutkan perjalanan ke Madinah. Setelah 3 kilometer berjalan, tepatnya di Wadi Ranuna, Nabi Muhammad menjalankan sholat Jumat untuk pertama kali.

Di tempat tersebut juga, saat ini telah berdiri masjid dengan nama Masjid Jumat. Hal ini dilakukan untuk mengenang sejarah sholat Jumat pertama.

Selain melaksanakan sholat Jumat pertama kali, Rasulullah juga membawakan khutbah Jumat. Saat itu, Nabi Muhammad menyampaikan beberapa wasiat penting,

Dikutip dari buku 'Himpunan Wasiat Agung Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali' karya Miftahul Asror Malik, berikut isi khotbah Jumat pertama Nabi Muhammad SAW

"Segala puji bagi Allah Subhanahu wa taala. Aku memuji, meminta pertolongan, ampunan, dan petunjuk kepada-Nya. Aku beriman kepada-Nya dan tidak mengkufuri-Nya. Aku memusuhi orang yang mengkufuri-Nya. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah, tiada sekutu bagi-Nya, dan Muhammad ialah hamba dan rasul-Nya. Dia mengutusnya dengan membawa petunjuk, cahaya, dan nasihat setelah lama tidak diutus rasul, ilmu yang sedikit, umat manusia yang tersesat, zaman terputus, sedangkan hari kiamat dan ajal semakin dekat.

Barang siapa yang taat kepada Allah subhanahu wa taala dan Rasul-Nya, sesungguhnya ia telah mendapatkan petunjuk. Dan barang siapa yang bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya, sesungguhnya ia telah melampaui batas dan tersesat dengan kesesatan yang sangat jauh.

Aku berpesan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah subhanahu wa taala. Itulah wasiat terbaik bagi seorang Muslim. Dan, seorang Muslim hendaknya selalu ingat akhirat dan menyeru kepada ketakwaan kepada Allah subhanahu wa taala.

Berhati-hatilah terhadap yang diperingatkan Allah subhanahu wa taala. Sebab, itulah peringatan yang tiada tandingannya. Sesungguhnya ketakwaan kepada Allah yang dilaksanakan karena takut kepada-Nya, ia akan memperoleh pertolongan Allah atas segala urusan akhirat.

Barang siapa di antara kalian yang selalu memperbaiki hubungan dirinya dengan Allah subhanahu wa taala, baik di secara rahasia maupun di tengah keramaian, dan ia melakukan itu dengan niat tidak lain kecuali hanya mengharapkan rida Allah, maka baginya kesuksesan di dunia dan tabungan pahala setelah mati, yaitu ketika di akhirat setiap orang membutuhkan balasan atas apa yang telah dia kerjakan di dunia.

Dan, jika ia tidak melakukan semua itu, pastilah ia berharap agar waktu hidupnya menjadi lebih panjang. Allah memperingatkan kamu terhadap siksa-Nya. Dialah dzat yang firman-Nya benar dan menepati janji-Nya.

Allah subhanahu wa taala berfirman di dalam Al Quran Surat Qaf ayat 29:

مَا يُبَدَّلُ ٱلْقَوْلُ لَدَىَّ وَمَآ أَنَا۠ بِظَلَّٰمٍ لِّلْعَبِيدِ

Arab-Latin: Mā yubaddalul-qaulu ladayya wa mā ana biẓallāmil lil-'abīd

Artinya: Keputusan di sisi-Ku tidak dapat diubah dan Aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Ku

Bertakwalah kalian kepada Allah dalam urusan dunia dan akhirat kalian, baik dalam kerahasiaan maupun terang-terangan. Karena sesungguhnya barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahalanya. Barang siapa bertakwa kepada Allah, sungguh ia telah akan mendapatkan keberuntungan yang besar.

Sesungguhnya bertakwa kepada Allah dapat melindungi kalian dari kemarahan, hukuman, dan murka-Nya. Takwa kepada Allah bisa membuat wajah menjadi cerah, membuat Allah rida, dan meninggikan derajat kalian.

Ambillah bagian kalian dan jangan melalaikan hak Allah. Allah SWT telah mengajarkan kepada kalian dalam kitab-Nya dan menunjukkan jalan-Nya, agar Dia orang-orang yang mempercayai-Nya dan mendustakan-Nya.

Maka, berbuat baiklah sebagaimana Allah berbuat baik kepada kalian. Dan musuhilah para musuh Allah. Berjihadlah di jalan Allah dengan sebenar-benarnya jihad. Dia telah memilih kalian dan menamakan kalian sebagai orang-orang Islam. Agar orang yang binasa itu binasanya dengan bukti yang nyata dan orang-orang yang hidup itu hidupnya dengan bukti yang nyata pula.

Sungguh tiada daya upaya, kecuali hanya dengan pertolongan Allah SWT. Maka, perbanyaklah dzikir kepada Allah dan beramallah untuk kehidupan akhiratmu. Sesungguhnya barang siapa yang menjaga hubungan baik dengan Allah, maka Allah pun akan menjaga hubungan orang itu dengan manusia lainnya.

Karena Allah Subhanahu wa taala memberikan ketetapan atas manusia, sedangkan manusia tidak dapat menentukan keputusan atas-Nya. Allah SWT memiliki apapun yang ada pada manusia, sedang manusia tidak bisa memiliki apapun yang ada pada-Nya. Allah SWT Maha Besar. Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah Yang Maha Agung."

Usai melaksanakan khutbah dan sholat Jumat, Rasulullah dan para sahabat melanjutkan perjalanan ke Madinah. Mereka pun sampai di Madinah atau yang dulu dikenal dengan nama Yatsrib pada hari Senin, 16 Rabiul Awal atau 20 September 622 masehi.

  • Kenapa Sholat Jumat Hanya untuk Laki-laki?

Dikutip dari buku 'Superberkah Shalat Jumat' karya Firdaus Wajdi & Lutfi Arif kreteria yang wajib melaksanakan sholat Jumat adalah laki-laki Muslim. Hal ini sesuai hadits riwayat Abu Dawud

Dari Thariq bin Syihab, Rasulullah SAW bersabda, "Sholat Jumat itu dilaksanakan secara berjamaah dan wajib hukumnya bagi seorang Muslim, selain hamba sahaya, perempuan, anak-anak, atau orang yang sakit."

Selain itu, dalam hadits riwayat Abu Dawud, dari Ibnu Umar RA, Nabi Muhammad SAW bersabda "Jangan lah kalian mencegah para perempuan (yang berada dalam tanggung jawab) kalian untuk pergi ke masjid, tapi (sholat) di rumah-rumah mereka itu lebih baik bagi mereka."

Salah satu alasan mengapa perempuan tidak diwajibkan untuk melaksanakan sholat Jumat adalah karena sholat dilaksanakan berjamaah sehingga dikhawatirkan memunculkan fitnah antara laki-laki dan perempuan yang berjumlah banyak dan berkumpul di satu tempat.

Sahabat Hikmah, semoga bisa pahamhttp://detik.com/tag/sholat-jumat ya! (pay/erd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads