Pj Wali Kota (Walkot) Makassar Rudy Djamaluddin menyerahkan 50 aparatur sipil negara (ASN) yang kumpul bareng Walkot terpilih Ramdhan 'Danny' Pomanto ke Inspektorat. Rudy lalu menyinggung ASN yang melanggar kewibawaan dan etika pemerintahan.
"Terkait dengan pengumpulan ASN, saya anggap itu sudah selesai, tidak usah mi digulir-gulirkan terus, kita tunggu output akhir, kita tunggu output akhir. Nanti kita lihat, karena bukan saya yang menganalisis, yang jelas saya sudah serahkan ke Inspektorat," ujar Rudy dalam keterangan kepada wartawan, Rabu (3/2/2021).
Rudy enggan berkomentar lebih jauh saat ditanya soal dugaan pelanggaran ASN yang kumpul bareng Danny hingga diserahkan ke Inspektorat. "Belum tahu, tunggulah hasil akhir," singkatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudy juga tidak mau mengomentari soal rencana Danny Pomanto yang akan kembali memanggil dan mengumpulkan ASN Pemkot Makassar. Rudy mengklaim tugasnya sebagai Pj Walkot Makassar masih sangat panjang dan tidak terpengaruh soal kapan dia akan diganti.
"Saya akan berusaha mengisi hari-hari saya sepanjang saya pegang tongkat komando kepemimpinan di Kota Makassar. Maka saya akan menegakkan regulasi-regulasi pemerintahan, kewibawaan pemerintahan, etika pemerintahan," katanya.
"Tentu ASN-ASN yang melanggar peraturan-peraturan pegawai, merusak etika pemerintahan, menjatuhkan kewibawaan pemerintahan, itu tentu tidak bisa kita tinggal diam. Itu saya fokusnya di situ," lanjutnya.
Rudy dan Danny terlibat polemik menjelang pelantikan Walkot dan Wawalkot Makassar terpilih Danny-Fatma. Danny menilai Rudy tertutup untuk transisi pemerintahan di Pemkot Makassar, sedangkan Rudy mempermasalahkan ASN yang ikut rapat bareng Danny tanpa koordinasi dengannya.
Danny beberapa waktu lalu sempat menyoroti sikap Rudy yang baginya terkesan tertutup. "Saya memanggil dan mengundang teman-teman ASN yang bisa dipercaya itu di luar jam kantor, undangannya begitu, pulang kantor silakan singgah di sini (rumah Danny). Kenapa mesti izin? Itu tidak ada haknya lagi (larang), karena sudah di luar jam kantor," ujar Danny saat ditemui wartawan, Jumat (29/1).
Danny lalu menyayangkan sikap Pj Walkot Rudy yang dinilainya tertutup untuk transisi kepemimpinan ke dirinya sebagai walkot terpilih. Sementara itu, Danny mengaku banyak yang harus segera diselesaikan saat dirinya menjabat nanti.
"Yang sangat disayangkan itu, Pemerintah Kota Makassar di bawah Pj Walkot Rudy ini itu menutup diri, dia tidak lihat apakah sudah ada penetapan atau tidak, mestinya dia proaktif. Karena apa, karena ini COVID luar biasa, padahal saya kan ingin langsung bekerja, sehingga harus ada persiapan," katanya.
(nvl/nvl)