Maaf Gubernur NTB ke Publik Sebab Renang Ramai-ramai Tuai Kritik

Round-Up

Maaf Gubernur NTB ke Publik Sebab Renang Ramai-ramai Tuai Kritik

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Rabu, 03 Feb 2021 04:03 WIB
Gubernur NTB divaksin
Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah. (Foto: dok. Diskominfotik NTB)
Jakarta -

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah angkat bicara terkait aksinya berenang ramai-ramai tanpa mematuhi protokol kesehatan yang menuai kritik. Dia minta maaf atas aksi spontannya itu.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah awalnya melalui akun media sosialnya mem-posting sejumlah foto dirinya bersama beberapa orang jajaran dan unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tengah asik berenang, usai meresmikan pemandian sumber mata air Mandala Desa Bayan, Kabupaten Lombok Utara
pada Sabtu, 30 Januari 2021.

Sontak unggahan itu menuai banyak kritik dari netizen dan kalangan Dewan di DPRD NTB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Komisi V DPRD NTB TGH Mahally Fikri prihatin dengan aksi Gubernur Zulkieflimansyah. Mahally merasa kehilangan pemimpin. Apalagi saat ini daerah tersebut sedang tertimpa musibah bencana banjir dan tanah longsor.

Mahally tak bisa santai-santai saja dengan perilaku Zulkieflimansyah. Dia membandingkan apa yang dilakukan Gubernur NTB Zulkieflimansyah dengan Gubernur NTB sebelumnya Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi yang tulus menggunakan semua media dan sarana untuk berkontribusi mengendalikan pandemi dengan mengingatkan masyarakat lewat dakwah dan khotbah-khotbahnya sekaligus memberikan contoh.

ADVERTISEMENT

Oleh sebab itu, Ketua DPD Partai Demokrat NTB ini berharap apa yang dilakukan Gubernur NTB Zulkieflimansyah bersama sejumlah pejabat Pemprov NTB hanya sebuah kekhilafan dan segera bisa menyadari bahwa apa yang dilakukan itu sangat tidak baik sebagai seorang pemimpin.

Dia meminta Gubernur NTB Zulkieflimansyah segera meminta maaf dan memberikan klarifikasi kepada masyarakat NTB atas apa yang telah dilakukan.

Gubernur NTB: Renang Bersama Itu Spontanitas

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, mengklarifikasi aksinya saat berenang beramai-ramai di kolam Mandala Water Park.

"Saya tidak menyangka sampai seperti itu. Kita kan menginap di Lombok Utara di Bayan dan kita disambut sangat hangat oleh masyarakat," kata Zulkielimansyah saat ditemui wartawan di Mataram, seperti dilansir Antara, Selasa (2/2/2021).

Gubernur NTB H Zulkieflimansyah menyampaikan tempat yang dikunjunginya tersebut layak dipromosikan karena kawasan itu terbilang masih sangat asri, dengan suasana kawasan perhutanan yang menjulang tinggi.

Begitu pun masyarakat di sekitarnya yang menyambut kunjungan gubernur dengan hangat, sehingga menerima tawaran untuk turut berenang bersama masyarakat setempat.

"Bayan ternyata punya sesuatu yang tidak pernah terpublikasikan selama ini. Ada kolam yang airnya itu tidak mengandung bahan kimia karena alami. Langsung dari hutan dan akar-akar pohonnya. Nah jadi karena saya gubernur, membuat masyarakat itu antusias dan ingin kita bergabung mandi juga di situ. Saat itu saya kurang sehat sebenarnya, tapi ya sudah nyebur ke kolam. Setelah nyebur, hilang demamnya, sepertinya airnya berkhasiat," jelasnya.

Zulkieflimansyah menegaskan tindakannya yang turut berenang bersama warga masyarakat hanya spontanitas.

Terkait penerapan protokol kesehatan yang dipertanyakan banyak orang pada media sosial, ia menjawab bahwa dengan kondisi berenang sangat tidak mungkin baginya menggunakan masker.

Gubernur NTB Mohon Maaf

Dalam kesempatan itu, Gubernur NTB Zulkieflimansyah juga meminta maaf tentang perbuatannya tersebut yang melakukan aktivitas di luar batas, pada momen yang tidak tepat.

"Tentang protokol COVID-19, kan nggak mungkin pakai masker kita berenang. Itu spontan saja, kita bukan sengaja merencanakan untuk berenang. Saya pakai pakaian lengkap saat itu. Tapi saya minta maaf jika itu dirasa kurang baik di saat bencana dan angka COVID-19 meningkat," kata Zulkieflimansyah.

Halaman 2 dari 2
(aan/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads