RS Pelni Luruskan Viral Poster Pendaftaran-Harga Vaksin Mandiri COVID-19

RS Pelni Luruskan Viral Poster Pendaftaran-Harga Vaksin Mandiri COVID-19

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 02 Feb 2021 22:24 WIB
A health care professional prepares a Pfizer-BioNTech COVID-19 vaccine at Sheba Tel Hashomer Hospital in Ramat Gan, Israel, Tuesday, Jan. 12, 2021. Israel has struck a deal with Pfizer, promising to share vast troves of medical data with the drugmaker in exchange for the continued flow of its COVID-19 vaccine. Critics say the deal is raising major ethical concerns, including possible privacy violations and a deepening of the global divide between wealthy countries and poorer populations, including Palestinians in the occupied West Bank and Gaza, who face long waits to be inoculated. (AP Photo/Oded Balilty)
Ilustrasi vaksin. (Foto: AP/Oded Balilty)
Jakarta -

Viral poster yang menunjukkan pendaftaran vaksin COVID-19 secara mandiri melalui RS Pelni. Poster itu juga menyertakan harga berbagai jenis vaksin.

Dilihat Selasa (2/2/2021), poster itu bertuliskan 'Pra-Registrasi Vaksin COVID-19'. Disertakan juga logo BUMN, RS Pelni hingga IHC (Indonesia Healthcare Corporation).

Pada poster itu diberikan penjelasan bahwa pendaftaran dilakukan melalui website RS Pelni. Adapun poster yang menyampaikan informasi soal jenis-jenis vaksin COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di antaranya ada ilustrasi botol kecil yang bertuliskan Sinovac hingga Pfizer. Di masing-masing nama jenis vaksin itu tertera harganya mulai dari Rp 110 ribu sampai Rp 2,1 juta.

PT Pertamina Bina Medika IHC (Pertamedika) selaku holding rumah sakit BUMN dan menaungi RS Pelni buka suara atas hebohnya poster yang viral di media sosial itu. Ditegaskan bahwa RS Pelni tidak memiliki wewenang untuk melakukan pengadaan vaksin.

ADVERTISEMENT

"Bahwa informasi yang beredar mengenai layanan vaksinasi Covid-19 RS PELNI adalah informasi yang dikeluarkan RS Pelni pada Selasa 2 Februari 2021. Namun dapat kami sampaikan bahwa RS Pelni tidak memiliki wewenang untuk melakukan pengadaan vaksin. Melihat banyaknya kesalahpahaman yang timbul atas informasi tersebut kami memutuskan untuk menarik informasi tersebut," demikian keterangan resmi, yang juga diunggah di akun instagram resmi RS Pelni.

Dijelaskan juga harga yang tercantum bukan informasi resmi. Sebab, program vaksin yang saat ini berjalan merupakan program pemerintah yang diberikan secara gratis dengan menggunakan produk vaksin Sinovac.

Dijabarkan juga, berdasarkan Perpres terkait pengadaan vaksin dan pelaksanaannya, IHC dan Grup RS di bawahnya tidak memiliki wewenang dalam pengadaan vaksin.

"Seluruh program vaksin adalah di bawah kewenangan Kementerian Kesehatan dan sampai saat press release ini diterbitkan belum ada peraturan resmi berkaitan dengan program vaksin mandiri. Atas kesalahpahaman dan ketidaknyamanan yang timbul, kami sampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya," tulis keterangan Pertamedika.

Sementara itu, informasi terkait harga vaksin mandiri di dalam poster yang tertera logo BUMN itu juga sudah dicap 'Misinformasi' oleh Kominfo. Poster itu juga dimasukkan dalam laporan isu hoaks.

(idn/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads