Khatib adalah orang yang melakukan khotbah, ceramah, atau pidato. Karena khatib berkhotbah di hari Jumat, diistilahkan dengan khatib Jumat.
Jadi khatib Jumat adalah orang yang berceramah di hari Jumat. Suatu rangkaian kegiatan ritual yang dilakukan sebelum sholat Jumat.
Khatib adalah sosok yang menjadi panutan. Dia adalah pendakwah, pemberi peringatan, dan seorang penasihat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika berkhotbah dia memberikan peringatan dan wasiat kebenaran. Dia juga mengajak jamaah berbuat yang mulia dan meninggalkan segala perbuatan yang munkar.
Tidak seperti pidato pada umumnya, khatib Jumat memiliki spesifikasi tertentu sesuai dengan kaidah agama.
Khatib Jumat memiliki tanggung jawab moral yang tinggi, karena itu orang yang hendak menjadi khatib harus memiliki kredibilitas yang tinggi.
Baca juga: Khutbah Jumat Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah |
Jadi siapakah yang boleh jadi khatib Jumat? Khatib Jumat hendaknya memenuhi segala sesuatu yang disyaratkan, seperti dilansir Buku Pintar Khatib dan Khotbah Jumat karya Arif Yosodipuro:
Syarat menjadi khatib Jumat:
1. Berakal sehat
Seseorang yang hilang akalnya atau tidak waras alias gila sudah tentu tidak menyampaikan khotbah dengan baik.
2. Suci dari hadast (besar/kecil)
Suci dari hadast besar adalah sudah mandi besar bagi seseorang lelaki dewasa baik karena mimpi basah maupun melakukan hubungan suami istri yang sudah menikah.
3. Menutup aurat
Khatib tidak bisa berpakaian sendiri semaunya sendiri yang menurut jemaah tidak pantas, apalagi membuka aurat, meskipun menurut khatib yang bersangkutan pakaian yang ia kenakan adaah pakaian yang mahal dan modis, atau sedang ngetren.
Khatib harus berpakaian yang menutup aurat. Menutup aurat berarti pakaian tersebut tidak tembus pandang.
4. Laki-laki Paham syarat dan rukun khotbah.
Di dalam Al Quran, tidak ada pernyataan khusus yang melarang wanita menjadi khatib. Namun pria menjadi khatib sudah menjadi tradisi yang sudah berabad-abad.
Adab Khatib
Khatib Jumat dituntut memiliki adab yang baik. Di antara adab itu sebagai berikut:
a. Berpakaian rapi dan sopan
b. Berkepribadian luhur/akhlakul karimah
c. Bertutur kata santun
d. Jujur
e. Uswatun hasanah.
Rasulullah SAW kerap menjadi khotbah Jumat. Beliau pertama kali khotbah Jumat
pada Senin, 8 Rabiul Awwal atau pekan terakhir September 622 Masehi.
Nabi Muhammad dan sahabat saat itu tiba di Quba, kira-kira 7 kilometer dari Madinah di sebuah masjid yang bernama Masjid Jumat.