Brigjen Prasetijo Utomo mengakui mengenalkan Tommy Sumardi ke mantan Kadivhubinter Polri Irjen Napoleon Bonaparte. Prasetijo mengatakan keduanya dikenalkan sekitar 2 April 2020.
Hal itu diungkapkan Prasetijo saat diperiksa sebagai terdakwa kasus dugaan suap terkait red notice Joko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Senin (1/2/2021). Prasetijo mengatakan awalnya Tommy yang minta dikenalkan ke Napoleon.
Menurutnya, saat itu Tommy sering menagih Prasetijo agar dikenalkan dengan Napoloen. Hingga akhirnya dia menelepon Napoleon meminta izin untuk mengenalkannya dengan Tommy Sumardi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian saya telepon Pak Napoleon. Saya telepon kemudian diangkat. 'Jenderal selamat siang, izin jenderal saya Prasetijo, izin mau menghadap'. 'Ada apa Pras?' 'Saya mau menghadap membawa teman saya, katanya pingin kenalan sama jenderal'. 'Ya sudah silakan saja datang ke sini'," ujar Prasetijo menirukan percakapannya dengan Napoleon kala itu.
Singkat cerita, Prasetijo kemudian mengatur pertemuan itu. Dia mengaku tidak tahu apa tujuan Tommy Sumardi bertemu dengan Irjen Napoleon Bonaparte.
"Ya saya antarkan Pak Haji ke ruangannya (Napoleon). Lalu saya pertemukan dengan Pak Napoleon," ucap Prasetijo.
Namun, saat sudah bertemu dan percakapan berlangsung baik di antara keduanya. Prasetijo mengaku sempat diminta keluar oleh Tommy Sumardi.
"Saya ikut di dalam, saya kenalkan, 'jenderal ini Pak Haji Tommy yang mau menghadap'. Kita cerita situasi saat ini, beliau cerita-cerita lah, ngelucu-lucu. Kemudian agak lama barulah saya disuruh keluar. 'Tolonglah bintang satu keluar dulu, ini urusan bintang 3'. Saya tahu dia (Tommy) bercanda. Tapi saya keluar, kebetulan saya juga mau ke toilet," ungkap Prasetijo.
"Siapa yang minta Saudara keluar?" tanya hakim ketua Muhammad Damis.
"Pak Tommy," jawab Prasetijo.
Simak selengkapnya kesaksian Brigjen Prasetijo Utamo di halaman berikutnya.