Foto plang sekretariat 'Nahdhatul Ulama Ranting Petamburan' beredar di media sosial dan jadi sorotan, salah satunya karena salah tulisan. Plang itu pun akan segera digantikan.
Foto yang beredar awalnya memperlihatkan dua orang yang sedang memegang plang sekretariat yang bertuliskan 'Nahdhatul Ulama Ranting Petamburan'. Ada logo NU di atas plang tersebut, sedangkan di bawahnya tertulis 'Musollah Al Muqobalah'.
Ketua PWNU DKI Jakarta, Syamsul Ma'arif, membenarkan bahwa plang tersebut dibuat oleh pengurus ranting NU Petamburan. Namun, kata Syamsul, ada kesalahan penulisan Nahdlatul menjadi Nahdhatul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengurus ranting itu saking semangatnya bikin papan nama. Jadi itu adalah papan nama asli yang dibuat oleh pengurus ranting," ujar Syamsul saat dihubungi, Jumat (29/1/2021).
detikcom mengunjungi lokasi plang tersebut di Jalan Petamburan II, Jakarta Pusat. Ternyata, plang itu masih salah tulis 'Nahdhatul Ulama'.
Rais Syuriah NU Ranting Petamburan Muhammad Urif Anwar lalu memberi penjelasan. Dia menceritakan awal mula pemasangan plang itu hingga rencana perbaikan.
Ternyata, plang tersebut dipasang pada 28 Januari 2021 lalu. Ini merupakan insiatif pengurus baru yang dilantik sejak Agustus 2020 lalu. Karena ada dukungan dari pengurus di atasnya, kepengurusan NU Ranting Petamburan menjadi lebih aktif. Mereka melakukan pergantian kepengurusan sejak bulan Agustus tahun lalu.
Cerita selengkapnya dapat disimak di halaman berikutnya.
Awal Mula Pemasangan Plang
Rais Syuriah NU Ranting Petamburan Muhammad Urif Anwar menceritakan kepengurusan NU di Petamburan jadi lebih aktif sejak pengurus berganti. Ini berkat dukungan dari struktur NU.
"Kepengurusan ini mungkin lebih giat lah daripada kepengurusan yang tahun kemarin. Kalau kepengurusan tahun kemarin itu kurang aktif ya, nah sekarang ini tadi saya bilang ada dukungan, dari PC (Pengurus Cabang) NU, atau dari MWC (Majelis Wakil Cabang), terutama dari MWC Tanah Abang," kata Ustaz Urif saat ditemui di rumanya di Jalan Petamburan II, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (31/1/2021).
Ustaz Urif mengatakan bahwa plang tersebut dipasang bukan untuk menggantikan plang Front Pembela Islam (FPI) pasca dilarang. Lokasi kantor NU Petamburan dan bekas markas FPI berbeda.
"Karena FPI itu ada di Petamburan III, NU itu ada di petamburan II, jadi bukan menggantikan begitu enggak. Karena plang NU itu baru dipasang empat hari yang lalu," lanjutnya.
NU Ranting Petamburan sendiri sudah lama aktif di lingkungan tersebut. Kegiatan pengajian mingguan dan pengajian komunitas sudah ada di wilayah NU Petamburan.
"Kalau kegiatan sebenarnya kami sudah ada, pengajian-pengajian itu juga mulai kita giatkan, kemudian ada pengajian mingguan, Muslimat NU setiap malam Rabu di Mushola Muqoballah itu, kebetulan saya sendiri yang mengajar, itu Muslimat NU," lanjutnya.
Ustaz Urif ini mengapresiasi kepengurusan PC NU dan MWC NU Tanah Abang. MWC Tanah Abang dikatakan siap 24 Jam bekerja untuk Ranting NU.
"Terutama dari MWC Tanah Abang, mereka bahkan, yang saya sempat kaget dengan pernyataan Rais Syuriah Tanah Abang, beliau mengatakan bahwa MWC Tanah Abang siap menjadi budak untuk ranting. Maksudnya itu mereka bekerja untuk ranting siap 24 jam, nah itu saya salut," ujarnya.
Ustad Urif menilai dukungan dari MWC dapat berdampak pada keaktifan Ranting di NU. Rencananya Ranting di bawah MWC Jakarta Pusat akan mempunyai plang sendiri.
"Nah di sinilah makanya ranting-ranting, mungkin bukan Petamburan saja, seluruh ranting di Jakarta Pusat ini pada giat bekerja Insya Allah. Pada akhirnya nanti Insya Allah seluruh ranting itu akan mempunyai plang-plang sendiri, sekarang sedang dibuat oleh MWC," jelasnya.
Lalu, kapan plang itu akan diperbaiki?
Pihak NU Ranting Petamburan sendiri telah berkoordinasi untuk perbaikan.
"Saya sudah kordinasi, insyaallah, tadi saya sudah telepon kepada yang menulis itu, kepada yang menulis gambar. Karena sekarang hari Minggu beliau masih sibuk. Insyaallah besok itu sudah mulai kita ganti," kata Ustad Urif.
Plang tersebut berada di Jalan Petamburan II, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Plang terpasang di depan Musala Almuqobalah selama empat hari.
"Hari Kamis kemarin, baru beberapa hari," ujarnya.