Prajurit Kopassus dari Batalyon 13 Grup 1 menggelar latihan penanggulangan terorisme di Cilegon. Dalam latihan itu, seorang anggota DPRD yang ditawan berhasil dibebaskan.
Dalam skenario latihan terungkap, gedung DPRD Cilegon dikuasai oleh kelompok bersenjata dan menyandera 1 anggota dewan. Pasukan tempur tersebut kemudian berusaha membebaskan sandera dengan operasi perebutan cepat.
"Pada kegiatan latihan ini, Batalyon 13 Grup 1 Kopassus yang bermarkas di Kota Serang, Banten melaksanakan latihan Operasi Perebutan Cepat terhadap kantor DPRD Cilegon. Yang di mana pada latihan ini diskenariokan bahwa Kantor DPRD Cilegon telah dikuasai oleh kelompok bersenjata yang juga telah menawan 1 orang anggota DPRD Cilegon. Sehingga segera harus dilaksanakan Operasi Perebutan Cepat terhadap Kantor DPRD Cilegon dan membebaskan tawanan tersebut," kata Komandan Batalyon Mayor Inf Rommi Sakti Alamsyah, Minggu (31/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum membebaskan sandera, pasukan elite TNI itu pada hari sebelumnya telah menghancurkan markas teroris yang berada di Waringin Kurung, Kabupaten Serang. Kelompok itu diketahui memiliki rencana menguasai gedung DPRD Cilegon.
"Di mana sebelumnya beberapa hari yang lalu telah dilaksanakan Latihan Operasi Penghancuran terhadap Sasaran Markas Utama Kelompok Bersenjata tersebut oleh Tim dari Batalyon 13 Grup 1 Kopassus di daerah hutan Waringin Kurung," kata dia.
Latihan itu digelar karena Kopassus memiliki tugas khusus, salah satunya untuk menanggulangi terorisme.
"Sebagai pasukan elite, Kopassus memiliki kemampuan khusus seperti mampu bergerak cepat di setiap medan, pengintaian, menembak dengan tepat dan anti teror. Kopassus memiliki sejumlah tugas penting, seperti Operasi Militer Perang (OMP), di antaranya yaitu Direct Action berupa serangan langsung untuk menghancurkan logistik musuh, Anti Teror, Advance Combat Intelligence (Operasi Inteligen Khusus) dan Combat SAR," kata Rommi.
(dhn/dhn)