Jenazah pilot SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Kapten Afwan, telah berhasil diidentifikasi dan dimakamkan di Cibinong, Kabupaten Bogor. Rekan sesama pilot mengenang sosok Kapten Afwan sebagai orang yang sangat islami.
"Beliau adalah sosok seorang pilot yang sangat islami walaupun beliau tentara, udah jadi pilot di sipil terbang airline tapi tetap menjaga akidah islamiahnya gitu," ujar Fuadin AS, pilot Sriwijaya Air sekaligus Sekjen Forum Komunikasi Pilot IDP-PSDP, saat ditemui di rumah duka di Bumi Cibinong Endah, Kabupaten Bogor, Sabtu (30/1/2021).
Fuadin mengatakan Kapten Afwan sangat taat agama dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Bahkan semua orang juga mengenang sosok Kapten Afwan sebagai muslim yang kerap mengajak orang lain dalam hal kebaikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kehidupan sehari-harinya sangat islami. Dia selalu menyampaikan mengajak orang-orang untuk melakukan itu sebagai seorang muslim gitu, baik di lingkungannya maupun tempat kerja," jelas Fuadin.
"Dilihat di lingkungan kerja dari keluarga-keluarganya, beliau juga saya lihat, teman-teman, orang yang bukan di lingkungan tempat kerja teman-teman, tetangga jauh banget tapi mengenangnya seperti itu. Beliau sangat islami dan selalu mengajak orang di jalan yang benar," tambahnya.
Fuadin menyimpulkan Kapten Afwan merupakan orang baik. Pesan untuk tidak meninggalkan salat sering disampaikan Kapten Afwan.
"Beliau kalau ketemu selalu ngajak kita jangan lupa untuk melaksanakan kewajiban kita sebagai orang muslim, salat gitu jangan ditinggalin. Apa pun posisi kita dia selalu ngajak baik. Sangat-sangat baik, beliau orang baik," kenang Fuadin.
Lebih lanjut Fuadin mengungkapkan Kapten Afwan merupakan seniornya. Meski begitu, Kapten Afwan tidak angkuh. Dia justru lebih dikenal sebagai ustaz.
"Ya kebetulan beliau adalah senior saya. Sangat menghargai orang lain, dia pekerja keras. Tadinya dia juga militer tapi dia di sipil juga menunjukkan perilakunya tidak melakukan keangkuhan, kesombongan. Malah dia banyak dikenal sebagai mubalig atau ustaz ya. Jadi dia sangat-sangat islami," pungkasnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Sebelumnya, pramugari Sriwijaya Air mengungkapkan pesan-pesan terakhir Kapten Afwan, pilot SJ182 yang pesawatnya jatuh di perairan Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu. Kapten Afwan disebut sebagai sosok yang kerap memberikan masukan dan pesan kepada rekan kerjanya.
"Terakhir kita ngobrol itu paling kayak 'kalian kalau gajian jangan lupa kirim ke anak yatim piatu'. Itu saja pesan terakhir pas ngobrol sama saya. Iya (yang diingat). Karena baru kan terbang sama Kapten (Afwan) tanggal 5 Januari 2021," ujar salah satu pramugari Sriwijaya Air, Maretha, saat ditemui di Bumi Cibinong Endah, Sabtu (30/1).
Selain itu, Maretha membeberkan kebiasaan Kapten Afwan yang sangat melekat. Menurutnya, Kapten Afwan selalu menunaikan ibadah salat di mana pun dia berada.
"Kapten itu memang setiap terbang, kita nggak sering, terakhir tanggal 5, selalu kalau landing di mana dia selalu salat. 'Saya salat dulu ya. Kalau mau boarding silakan boarding aja. Nggak usah nunggu saya, saya salat dulu'. Dan selesai itu nggak lagi," kenangnya.