Polisi mengungkap penyebab bentrokan di Rusunami City Park Cengkareng, Jakarta Barat adalah persoalan pengelolaan tempat tersebut. Diduga pangkal masalah itu merupakan persoalan lama yang telah menahun.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo mengatakan persoalan di tempat tersebut berkutat soal kepengurusan. Sejumlah pihak, disebut Ady, merasa dirugikan satu sama lain.
"Yang pasti, dari kepengurusan itu tidak solid, berat sebelah. Ada yang merasa 'ini hak saya, ini hak saya'. Akhirnya itu berlarut-larut, itu cukup lama berlangsung... apa... sudah 8 tahunan, apa belasan tahunan masalah ini berlarut-larut," kata Ady saat dihubungi detikcom, Sabtu (30/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ady belum memerinci persoalan kepengurusan yang dimaksud sebagai pemicu terjadinya bentrokan. Ketika ditanya dugaan rebutan lahan di rusunami tersebut, dia enggan berkomentar lebih jauh.
"Intinya sih kepengurusan ya. Artinya, kepengurusan ini mencakup beberapa objek, membidangi beberapa objek. Kalau teknisnya bisa ke Pak Camat," ujar Ady.
Sejumlah upaya awal telah dilakukan mengatasi masalah pemicu bentrokan tersebut. Salah satunya, lanjut Ady, menunjuk pihak netral dari pemerintah sebagai pengelola di rusunami.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Dia menambahkan, para pihak yang tengah berseteru dan terlibat dalam kepengurusan rusunami dihilangkan dari jabatan tersebut. Ady menyebutkan kebijakan itu telah disepakati oleh kedua belah pihak.
"Yang tadinya memegang pengurusan kita off-kan, status quo dulu. Sambil nanti dari pemerintah daerah melakukan tugasnya dalam konteks menunjuk pengurus yang lebih demokratif," jelasnya.
Peristiwa bentrokan di Rusunami City Park Cengkareng terjadi pada Jumat (29/1) siang. Sejumlah orang terlihat saling serang menggunakan benda-benda tumpul hingga batu.
Fasilitas di lokasi pun ikut rusak imbas bentrokan tersebut. Polisi kini tengah mengumpulkan barang bukti untuk mengusut para pelaku perusakan dan bentrokan tersebut.
"Kita masih dalami bukti-bukti yang ada di lapangan, saksi-saksi, terus CCTV yang ada coba kita kumpulkan, baik dari gedung itu sendiri maupun video-video yang ada oleh penghuni apartemen," pungkas Ady.