Warga di sejumlah wilayah di Lampung mengaku mendengar dentuman. Terkait peristiwa itu, atap rumah warga di Lampung Selatan rusak akibat tertimpa batu diduga meteorit.
"Memang ada batu di sana, sampai genteng pecah. Persis seperti di video yang disampaikan warga," kata Kapolres Lampung Tengah AKBP Popon Ardianto Sunggoro saat dihubungi, Jumat (29/1/2021).
Peristiwa itu terjadi pada Kamis (28/1) malam. Kepolisian mengecek kabar meteorit jatuh di Dusun 5 Asfomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari gambar yang beredar, tampak batu tersebut berbentuk memanjang dan memiliki diameter terbesar sekitar 15-20 cm. Tampak batu tersebut menghitam di beberapa sisinya.
"Jadi karena awalnya kan viral, lalu jadi pembahasan warga kampung, jadi kami datang ke sana," ujar AKBP Popon.
Dia mengatakan batu tersebut masih berada di tangan warga. Dia mengatakan tidak semua warga mendengar dentuman semalam.
"Tidak semua warga (mendengar). Kayak ban meledak gitu suaranya katanya," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, terkait bunyi dentuman ini BMKG memastikan tak ada gempa di Lampung malam tadi. BMKG Lampung menjelaskan alat mereka tidak mencatat gempa bumi di Lampung, pukul 22.00 WIB, kemarin terkait heboh suara dentuman dan getaran di sejumlah wilayah Lampung.
"Terkait suara dentuman dan getaran di wilayah Tanggamus, Lampura, Pringsewu, bahwa jam 10-an tadi alat kami tidak mencatat adanya gempa bumi di wilayah Lampung maupun awan-awan hujan di sekitar lokasi tersebut," demikian penjelasan BMKG Lampung lewat Instagram, Jumat (29/1).
Terkait peristiwa ini, Lapan belum melakukan analisis mendalam. Lapan menyatakan sumber dentuman bisa berasal dari meteor jatuh ke bumi.
"Bisa saja (dari meteor), tapi memang agak aneh kalau kita mendapatkan banyak laporan dentuman dalam sebulan dan semuanya diasosiasikan dengan meteor. Secara statistik, meteor yang mampu menimbulkan dentuman semacam itu hanya beberapa kali terjadi dalam 10 tahun. Itu pun terbagi di seluruh wilayah Bumi, tidak hanya di Indonesia," ujar astronom sekaligus peneliti madya Lapan, Rhorom Priyatikanto.
Simak video 'Lapan Duga Dentuman Buleleng Bali Berasal dari Meteor Jatuh':